PRFMNEWS - Konferensi Asia Afrika (KAA)yang diadakan di Bandung 67 tahun yang lalu merupakan acara besar yang pernah diinisiasi oleh Indonesia sebagai negara yang baru 10 tahun memperoleh kemerdekaan.
Diadakan di tengah kondisi krisis pasca usainya perang dunia kedua, KAA hadir untuk meredakan ketegangan yang banyak terjadi diberbagai negara di Eropa dengan lahirnya blok barat dan blok timur.
Selain itu, masih banyaknya negara di kawasan Asia dan Afrika yang belum merdeka menjadi salah satu tujuan konferensi ini diadakan.
Baca Juga: 109 Bendera Negara Asia Afrika Dikibarkan dalam Rangka Peringatan Konferensi Asia Afrika
Walaupun saat itu sudah ada Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) tapi kehadirannya belum banyak dirasakan oleh banyak negara yang ada.
Konferensi Colombo, cikal bakal ide Konferensi Asia Afrika
Pada tanggal 28 April - 2 Mei 1954 diadakan pertemuan 5 negara untuk membahas kondisi yang ada, termasuk Indonesia yang dihadiri oleh Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo.
Presiden Soekarno saat itu menitipkan pesan kepada Ali Sastroamidjojo untuk mengadakan suatu konferensi yang lebih besar.
Baca Juga: Begini Persiapan Kota Bandung Menyambut Peringatan Konferensi Asia Afrika Tahun Ini
Ide Soekarno merupakan keinginan 30 tahun yang tertunda untuk membangun soliditas di antara negara-negara Asia dan Afrika.
Usulan untuk diadakan konferensi yang lebih besar dari Ali Sastroamidjojo diterima oleh perwakilan negara yang hadir dalam pertemuan Kolombo.
Persatuan Asia Afrika Bergema dari Bandung
Tanggal 15 Januari 1955 surat undangan sudah disebarkan ke 25 kepala pemerintahan negara-negara yang direncanakan hadir.
Baca Juga: Gedung Ikonik di Asia Afrika Ini Dahulunya Toko Kelontong Pertama di Bandung
Semua negara menerima, hanyak 1 negara yang menolak karena statusnya yang masih dalam penjajahan yaitu Federasi Afrika Tengah.
Tepat tanggal 18 April 1955, Konferensi Asia Afrika dilaksanakan di Kota Bandung, acara besar untuk negara yang baru 10 tahun merdeka dari ratusan tahun penjajahan.
Acara yang dibuka dengan pidato Bung Karno berjudul Let a new Asia and a new Africa be born dengan ajakan soliditas antar negara Asia dan Afrika.
Pidato Bung Karno ini berhasil menyita perhatian kepala negara yang hadir dan menyimak pidato sang proklamator tersebut.***