Ribuan Pekerja Pariwisata di Kota Bandung Masuk Daftar Vaksinasi Covid-19

5 Mei 2021, 17:05 WIB
Ilustrasi vaksinasi Covid-19. /Humas kota Bandung

PRFMNEWS - Sedikitnya 3.020 pekerja di sektor pariwisata di Kota Bandung telah masuk dalam daftar prioritas vaksinasi Covid-19 pada Mei dan Juni 2021 ini.

Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Dewi Kaniasari menuturkan, prioritas vaksinasi Covid-19 terhadap pekerja di sektor pariwisata ini merupakan hasil kesepakatan Pemerintah Kota Bandung bersama Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA).

Vaksinasi tahap pertama vaksinasi Covid-19 bagi ribuan pekerja di sektor pariwisata di Kota Bandung digelar pada 4 hingga 5 Mei 2021di The Trans Luxury Hotel.

Baca Juga: BAHAYA! Dua Mobil Kejar-kejaran di Jalan Tol Buah Batu, Nyaris Diseruduk Truk

Sementara tahap kedua vaksinasi Covid-19 bagi pekerja di sektor pariwisata di Kota Bandung rencananya digelar pada tanggal 2 dan 3 Juni 2021 mendatang.

Menurut Dewi Kaniasari yang akrab disapa Kenny, Dinas Kesehatan Kota Bandung telah memberikan informasi bahwa setelah Lebaran ada pasokan 3.000 vaksin lagi untuk sektor pariwisata.

Pemberian vaksin Covid-19 bagi pekerja di sektor pariwisata, kata Kenny, dalam rangka pemulihan, baik itu dari segi kesehatan mau pun ekonomi. Namun meski telah divaksin, protokol kesehatan dan 5M harus tetap konsisten ditegakkan.

Baca Juga: Mobil Plat B Mendadak Terjun ke Kolam Ikan di Ciwidey

"Sehingga harapan kami dari sektor pariwisata para pekerja pariwisata tahun depan, 2022 itu sudah mulai normal. Karena sekarang ini dalam rangka pemulihan kita memberikan kontribusi percepatan, supaya Covid-19 ini segera menyingkir dari Kota Bandung, Indonesia dan bahkan dunia," ujarnya.

Selain itu, Kenny pun mengimbau para pengelola tempat wisata agar konsisten dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, serta mematuhi aturan yang berlaku di Kota Bandung.

"Jadi tentang kapasitas, itu maksimal 50 persen tidak bisa lebih, kemudian jam operasional juga. Di bulan Ramadan ini untuk kafe dan restoran sampai jam 11 malam. Kemarin saya mendapat laporan dan sempat monitoring masih ada yang sampai jam 1 malam," katanya.

"Masih ada juga yang belum taat, jadi saya imbau sekali lagi untuk para pengelola usaha pariwisata agar betul-betul taat aturan yang sudah kita keluarkan, yakni Peraturan Wali Kota. Karena ini kuncinya di kita semua, termasuk teman-teman pengusaha dan pelaku ini, jadi semua harus disiplin," tambah Kenny.

Sementara itu, salah seorang peserta vaksinasi, Rani mengaku merespon baik dengan adanya vaksinasi bagi pekerja di bidang pariwisata.

"Saya menyambut baik dengan vaksinasi ini. Kebetulan saya bekerja di perhotelan bertemu dengan orang yang berbeda setiap hari, vaksin ini bisa membentengi kita juga," ucap Rani yang bekerja di Four Point Sheraton.

Baca Juga: Erwin Ramdani Ambil Sisi Positif Piala Menpora, Apa Itu?

"Semoga tamu juga akan merasa nyaman dengan kita yang sudah divaksin ini. Kalau sudah terealisasi divaksin semua, akhirnya bisa bangkit dan ekonomi baik kembali," tambahnya.

Sedangkan, Kamaludin yang bekerja sebagai Property/Cleaning Service di Trans Studio Theme Park berharap dengan adanya vaksinasi ia bisa bekerja dengan jam kerja seperti sebelum pandemi.

"Dengan vaksin ini ada tameng yah, bisa membentengi diri, bisa melindungi orang-orang terdekat seperti keluarga. Saya juga berharap sektor pariwisata ini bisa dinormalisasi kembali, karena saat ini jam kerja saya juga berkurang akibat jam operasional dibatasi," katanya.****

Editor: Indra Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler