FIFA Minta Ubah Jadwal Kick-Off di Indonesia, Erick Thohir: Maksimal Jam 5 Sore dan Hanya Sabtu-Minggu

- 11 Oktober 2022, 08:15 WIB
Ilustrasi sepak bola.
Ilustrasi sepak bola. /ilustrasi prfmnews.id

PRFMNEWS - Federasi sepak bola dunia FIFA, meminta jadwal pertandingan sepak bola di Indonesia diubah.

FIFA meminta kompetisi sepak bola di Indonesia dilakukan hanya Sabtu dan Minggu, dan tak boleh kick-off lewat dari jam 5 sore, demikian yang disampaikan pemerintah melalui Menteri BUMN Erick Thohir sudah menyambangi Presiden FIFA Gianni Infantino.

Erick mengungkapkan, FIFA telah menuliskan surat yang menerangkan bahwa pertandingan di Indonesia tidak ada lagi yang bergulir terlalu malam seperti sebelumnya.

“Poin empat (dari surat yang disampaikan FIFA, red) ini lebih menarik. Mungkin untuk dunia televisi akan teriak-teriak, bahwa pertandingan tidak lagi diperbolehkan di atas jam 5 sore,” tutur Erick Thohir.

Baca Juga: Diungkap Erick Thohir, FIFA Larang Indonesia Gelar Sepak Bola pada Waktu Ini Imbas Tragedi Kanjuruhan

“FIFA menyoroti soal kendaraan umum. Kalau di malam hari tidak ada kendaraan umum, suporter jadi tidak mudah pulang dan bisa menyebabkan kerumunan. Yang kemudian berpotensi menimbulkan perseteruan,” sambungnya.

“Jadwal pertandingan harus konsisten dan terkoordinasi kehadiran personel keamanan untuk mendukung pertandingan,” lanjutnya.

Dalam surat FIFA, ada empat poin penting aspek dalam Transformasi Sepak Bola Indonesia. Meliputi Standar Keamanan Stadion, Protokol dan Prosedur Kepolisian serta Steward, Interaksi Sosial, Jadwal Pertandingan, dan Pendamping dan Pembanding.

Baca Juga: Makna Logo LRT Jabodebek, Diluncurkan KAI untuk Sambut Rencana Operasional pada 2023

Nantinya, FIFA, Pemerintah Republik Indonesia, AFC, dan PSSI merumuskan poin Transformasi Sepak Bola Indonesia untuk selanjutnya menjadi kebijakan.

Erick pun berharap ingin sistem ticketing di Tanah Air meniru Eropa. Yang mana seluruh data suporter terdaftar dalam sebuah database.

“Kemudian suporter nantinya wajib masuk dalam database. Seperti di Eropa. Semua suporter di Eropa sudah teregistrasi,” lanjutnya.

“Jadi masing-masing suporter juga bertanggung jawab ketika sudah terdaftar,” ucapnya.

Baca Juga: Erick Thohir Ungkap Jadwal Presiden FIFA ke Indonesia Bahas Pembentukan Tim Transformasi Sepak Bola

“Kalau suporter tersebut melakukan tindakan-tindakan kriminalitas, data itu sudah tercatat. Nantinya pembangunan dengan database digital ini akan dilakukan, dan di situ ditulis oleh FIFA,” tutupnya dikutip dari PMJ News.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah