Satu Tahun Jokowi-Ma'ruf Memimpin, IPO: Koordinasi Tidak Terjalin Baik

- 20 Oktober 2020, 11:33 WIB
Pelantikan Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia, di Gedung DPR RI, Minggu 20 Oktober 2019.
Pelantikan Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia, di Gedung DPR RI, Minggu 20 Oktober 2019. /Sekretariat Kabinet RI

 

PRFMNEWS - Tepat hari ini, Selasa 20 Oktober 2020 adalah momen satu tahun dilantiknya Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Lantas apa saja catatan selama satu kepemimpinan Jokowi-Mar'ruf?.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menyebut ada dua hal penting terkait rekam jejak satu tahun pertama Jokowi-Ma'ruf.

Pertama yaitu terkait stabilitas politik sehingga terjadi semacam kegaduhan, lalu koordinasi yang tidak terjalin baik dan akhirnya menciptakan kesimpangsiuran informasi.

"Baik itu yang menyangkut kinerja pemerintah maupun prestasi-prestasi, sehingga masyarakat kesulitan menilai kinerja pemerintahan Jokowi-Ma'ruf selama setahun ini baik atau tidak," ujar Dedi saat on air di Radio 107,5 PRFM News Channel, Senin 19 Oktober 2020.

Baca Juga: Waspada Norovirus, Kasusnya Sudah Mulai Bermunculan di Indonesia

Kemudian yang kedua soal momentum, yaitu pandemi Covid-19. Momentum ini menurutnya, menjadi pengganjal atau sesuatu yang tidak diharapkan presiden, sehingga pekerjaan yang sudah direncanakan semua dialihkan kepada aspek penanganan pandemi.

"Perencanaan itu tentu jadi buyar. Ini jadi persoalan bagi masyarakat karena ternyata pandemi tidak hanya masalah kesehatan, tapi membawa dampak terhadap kondisi politik, salah satunya muncul kebijakan baru seperti UU Cipta Kerja yang semua fokus kesana dan menambah kegaduhan di masyarakat," tambahnya.

Sementara soal pemberantasan korupsi, sepanjang satu tahun kepemimpinan Jokowi juga tidak terjadi peningkatan perfoma baik di sektor pemberantasan korupsi.

Begitu pula sektor tingkat ekonomi, semua bisa dikatakan menurun. Meski pemerintah punya alasan karena pandemi, tetapi publik tidak bisa melihat alasan itu sebagai sebuah kewajaran.

Halaman:

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x