Siapa yang Diprioritaskan Dapat Vaksin Covid-19? Ini Jawaban Menkes Terawan

- 1 Oktober 2020, 11:06 WIB
Menkes Terawan Agus Putranto (duduk) mengecek kesiapan penyuntikan vaksin uji klinis Covid-19 fase III di Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Jalan Eijkman No. 38, Bandung, Senin 10 Agustus 2020.
Menkes Terawan Agus Putranto (duduk) mengecek kesiapan penyuntikan vaksin uji klinis Covid-19 fase III di Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Jalan Eijkman No. 38, Bandung, Senin 10 Agustus 2020. /Dok Unpad.

PRFMNEWS - Pemerintah terus mematangkan skema vaksinasi kepada warga Indonesia sebagai langkah penanganan covid-19 di Indonesia. Rencananya, jika vaksin sudah tersedia pemerintah akan mengutamakan tenaga medis dan masyarakat yang bekerja di fasilitas medis, serta pekerja berusia 18-59 tahun untuk menjadi prioritas vaksinasi.

"Prioritas vaksin akan diberikan kepada garda terdepan yaitu seluruh tenaga medis dan seluruh masyarakat yang bekerja pada fasilitas medis. Berikutnya akan diberikan kepada masyarakat dengan kategori high risk, yaitu pekerja pada usia 18-59 tahun," kata Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dalam rapat koordinasi persiapan program vaksinasi yang dipimpin oleh Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Rabu 30 September 2020 kemarin.

Dikutip prfmnews.id dari ANTARA, hingga saat ini, kebutuhan vaksinasi mencapai 352 juta dosis. Itu dosis itu disesuaikan kebutuhan prioritas kelompok masyarakat yang rentan.

Baca Juga: Ada Prediksi Gempa dan Tsunami di Zona Megathrust, Pemda Diminta Tingkatkan Kewaspadaan dan Mitigasi

"Dan dengan indeks pemakaian vaksin, maka kita harus bisa menyediakan 352 juta dosis vaksin," jelasnya.

Untuk penyediaan vaksin ini tak hanya dilakukan Kemenkes. Kementerian lain seperti Kementerian Luar Negeri, Kementerian BUMN, BOPM, serta BNPB pun turut mengupayakan penyediaan vaksin ini.

Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin menjelaskan saat ini kapasitas penyimpanan vaksin yang dimiliki oleh BUMN mencapai 123 juta vaksin. Oleh karena itu, sedang dilakukan kerja sama antar BUMN, khususnya oleh Bio Farma dan Kimia Farma sebagai produsen obat, dalam pengadaan Cold Chain Equipment Inventory hingga memuat 300 juta vaksin.

Baca Juga: Wakil Bupati Bandung Harapkan TV Nasional Bisa Rutin Tayangkan Materi Pembelajaran Sekolah

Pengadaan cold chain disiapkan untuk datangnya vaksin dari berbagai negara yang telah membantu Indonesia dalam pengadaan vaksin tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan telah dilakukan berbagai diskusi dengan negara terkait, seperti China, Uni Emirat Arab dan Inggris dalam komitmen penyediaan vaksin bagi Indonesia.

Baca Juga: Kuota Internet Belajar Gratis Bisa Untuk Apa Saja? Ini Daftar Aplikasi dan Website yang Bisa Diakses

"Kami telah berkomunikasi secara rutin dengan China, Arab, maupun Inggris dalam penyediaan vaksin bagi Indonesia. Kami juga telah mengatur waktu pertemuan antarnegara untuk dapat meninjau lebih lanjut mengenai uji klinis serta produksi vaksin yang nantinya akan dikirim ke Indonesia tersebut," ungkapnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x