Sekolah Berbasis Ilmu Telekomunikasi Siap Berdiri di Timur Indonesia

- 13 September 2020, 23:06 WIB
Borsya Grup siap mendirikan sekolah berbasis telekomunikasi di Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).*
Borsya Grup siap mendirikan sekolah berbasis telekomunikasi di Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).* /Dok Borsya Grup

PRFMNEWS - Telekomunikasi sekarang ini tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Pasalnya perkembangan telekomunikasi yang begitu cepat memudahkan semua orang untuk beraktifitas.

Industri telekomunikasi sangat cepat sekali perubahannya. Apabila kita tidak mampu untuk menyerap dan menggunakannya, maka kita akan ketinggalan dalam hal memperoleh informasi dari dunia luar.

Hal itu diungkapkan Boris Syaifullah selaku Ketua Apnatel Jawa Barat, di Bandung pada Minggu 13 September 2020.

Boris pun mengutarakan industri telekomunikasi di Indonesia sedikit mengalami masalah dari segi Sumber Daya Alam (SDM) dalam mengelola industri tersebut serta masih ada ketidakseimbangan penyerapan telekomunikasi antar daerah di Indonesia, terutama wilayah timur Indonesia.

Baca Juga: Soal Pesepeda Masuk Tol, Pengamat Nilai Pengawasan di Rest Area Kurang Ketat

Untuk pengembangan SDM di bidang telekomunikasi, Apnatel Jawa Barat melalui Akatel (Akademi Telekomunikasi) dan Borsya Grup siap mendirikan sekolah berbasis telekomunikasi di Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Menurut CEO Borsya Grup Boris Syaifullah, pendirian sekolah ini bertujuan untuk menciptakan SDM yang mumpuni di bidang telekomunikasi sehingga penyerapan dan perkembangan telekomunikasi di timur Indonesia semakin berimbang serta bisa dinikmati masyarakat timur Indonesia.

Nantinya ilmu yang didapat lanjut Boris, salah satunya mengenai produk dan proses produksi yang ada di perusahaan Borsya Cipta Communica.

Baca Juga: Kasus Penusukan Syekh Ali Jaber, Polisi Pastikan Ungkap Hasil Pemeriksaan Pelaku

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Indonesia bahwa lima tahun terakhir, penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) oleh rumah tangga di Indonesia menunjukkan perkembangan yang pesat.

Persentase penduduk yang menggunakan telepon selular terus mengalami peningkatan, hingga pada tahun 2018 mencapai 62,41 persen.

Pertumbuhan penggunaan telepon selular ini diikuti pula oleh pertumbuhan kepemilikan komputer dan kepemilikan akses internet dalam rumah tangga yang mencapai angka 20,05 persen untuk kepemilikan komputer dan 66,22 persen untuk kepemilikan akses internet dalam rumah tangga.

“SDM yang mumpuni di bidang telekomunikasi menjadi pondasi awal untuk perkembangan industri telekomunikasi di Indonesia ke depannya. Dan ini menjadi salah satu tujuan saya melihat perkembangan telekomunikasi di Indonesia menjadi merata,” tutup Boris yang juga calon kandidat Ketua Apnatel Pusat.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x