Network
PRFMNEWS - Pengamat Transportasi, Djoko Setijowarno menilai peristiwa masuknya rombongan pesepeda ke jalan Tol Jagorawi terjadi lantaran pengawasan di Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) atau rest area kurang ketat.
Dia mengatakan hal itu karena menurut laporan Jasa Marga, para pesepada tersebut masuk tol dari rest area.
Di rest area sendiri ada jalan khusus yang digunakan karyawan yang bekerja disana untuk dapat keluar masuk.
"Ada pintu masuk khusus untuk pekerja atau keryawan di rest area, karena ga mungkin mereka lewat jalan utama karena biasanya tempat tinggal mereka disitu sekitar rest area," kata Djoko saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Minggu 13 September 2020.
Baca Juga: Kasus Penusukan Syekh Ali Jaber, Polisi Pastikan Ungkap Hasil Pemeriksaan Pelaku
Djoko yang juga Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat itu menyampaikan bahwa di rest area biasanya ada jalan penyeberangan yang digunakan karyawan.
Dia menilai jalan penyeberangan tersebut pengawasannya kurang ketat, sehingga banyak terjadi kasus pengendara motor masuk tol.
"Saya lihat di beberapa tempat nampaknya disana pengawasannya ga ketat," katanya.
Baca Juga: Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber Ditangkap, Polisi Dalami Motifnya
Lebih lanjut dia pun berharap pemerintah memberikan tindakan tegas terhadap mereka yang melakukan hal berbahaya seperti mengendarai motor atau sepeda di jalan tol.
"Harusnya tindak aja tegas, ada pasalnya kok untuk menindak itu di Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan," katanya.
Sebelumnya, media sosial dihebohkan dengan sebuah video yang merekam rombongan pesepeda memasuki jalan tol.
Dalam video berdurasi 26 detik itu, rombongan pesepada tersebut juga terlihat melawan arus.
Video itu viral di Twitter pada Minggu 13 September 2020, setelah banyak yang mengunggah.***
