Ia mengungkapkan, lima hewan positif antraks di Kecamatan Semanu bergejala mati mendadak. Hal ini setelah pihaknya mengambil sampel dari lokasi.
DPKH telah meminta hewan ternak itu dikubur, tetapi sebagian warga sekitar justru tidak patuh dan malah menyembelih lalu dagingnya dikonsumsi.
"Kami lakukan pemberian antibiotik, vaksinasi antraks, pemberian disinfektan di lokasi, serta meminimalkan ternak keluar dari kawasan ternak yang terkena antraks," jelasnya.
Pihaknya juga menerbitkan surat kesehatan hewan untuk ternak yang dikirim keluar dengan terlebih dahulu diperiksa atau diuji laboratorium untuk memastikan bebas antraks.***