Dia pun membeberkan terkait instruksi Presiden kepadanya saat rapat yakni untuk memikirkan bagaimana Bandara Kertajati ini bisa efektif dan mengurangi loaded di Bandara Soetta.
Diketahui jumlah penerbangan di Bandara Soetta sudah mendekati sama seperti sebelum Covid-19 lebih kurang 1.100 atau 1.200 pergerakan, tetapi dengan occupancy yang lebih tinggi.
“Nah, sehingga Soekarno Hatta itu pada titik tertentu yang maksimal. Dan, Bapak Presiden juga memerintahkan bahwa efektivitas Kertajati ini menjadi satu tambahan bagi mereka yang ke luar negeri, bagi mereka yang mengangkut barang, juga bagi mereka yang akan umroh,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam diskusi sudah memastikan bahwa Kertajati akan dipakai untuk embarkasi dan debarkasi jemaah haji asal beberapa daerah di Jabar.
“Saya sempat ke Arab Saudi dan disambut dengan baik oleh Menteri Haji dan Umrah dan Menteri Transportasi, dan GACA [General Authority of Civil Aviation]. GACA itu Ditjen Udara-nya sudah melakukan pengamatan terhadap Kertajati dan sudah dinyatakan ini bisa berlaku efektif,” paparnya.***