Adapun percepatan perburukan terjadi pada gejala di saluran cerna yang ditandai dengan muntah, demam, diare, infeksi saluran napas akut, dan batuk pilek.
"Ada yang khas, seperti demam dan juga berkurang volume air kencingnya," ungkapnya.
Menurutnya, takaran normal urine secara ilmiah pada balita berkisar satu mililiter per kg berat badan per jam.
Kalau umur satu tahun berat badan 10 kg, jelasnya, maka dalam 24 jam akan menghasilkan sekitar 240 cc atau kira-kira satu gelas air mineral.
Baca Juga: 3 Pasien Anak Suspek Gagal Ginjal Akut Misterius Ditemukan di Kota Bandung, Dinkes Lakukan Pelacakan
Jika seluruh gejala itu dilakukan pengecekan secara laboratorium akan terjadi peningkatan kadar ureum, kreatinin, dan kalium pada pasien.
"Yang bikin kami khawatir, perburukannya cepat dari yang tidak ada apa-apa, tiba-tiba tidak ada air kencing sama sekali. Kejadian biasanya di populasi paling banyak sekitar 0,9 persen," ujarnya.
Untuk mencari tahu kondisi tidak normal tersebut, kini IDAI bersama Kementerian Kesehatan masih meneliti sejumlah penyakit yang dimungkinkan memengaruhi percepatan perburukan gejala pada pasien anak.
Pengaruh yang dimaksud, di antaranya Adenovirus, Leptospirosis, hingga kandungan Dietilen Glikol dan Etilen Glikol pada sirup obat anak seperti yang dialami penduduk di Gambia, Afrika.***