Brand Lokal Bantu Pulihkan Ekonomi Nasional di Tengah Pandemi, Kemenparekraf Bakal Gelar HBBL 2021 pada 5 Mei

- 18 April 2021, 09:53 WIB
Ilustrasi brand lokal dan UMKM
Ilustrasi brand lokal dan UMKM /Instagram.com/@diskopukmnaker_tasikmalaya

PRFMNEWS - Penyebaran pandemi corona (Covid-19) di Indonesia menimbulkan berbagai dampak. Salah satunya terhadap pergerakan ekonomi nasional.

Di masa pandemi Covid-19, brand lokal menjadi salah satu penggerak dalam program pemulihan ekonomi nasional.

Oleh karena itu, pemerintah melalui Kemenparekraf terus melakukan upaya agar brand lokal dan UMKM bangkit, salah satunya melalui program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.

Baca Juga: Ridwan Kamil: Namanya ASN Itu Teladan, Jadi Jangan Mudik dan Harus Taat

Dalam rangka mendukung program tersebut, Kemenparekraf akan menggelar Hari Belanja Brand Lokal (HBBL) 2021 pada 5 Mei mendatang.

HBBL tahun ini mengusung telam 'Building a Supportive Ecosystem for Local Brands to Scale Up'.

Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Kemenparekraf, Yuana Rochma Astuti mengatakan, pihaknya menargetkan lebih dari 1.000 brand lokal dan UMKM berpartisipasi di HBBL.

"Gerakan ini men-suport brand lokal di masa pandemi agar tetap mendapat omset, serta menggaungkan produk-produk brand lokal Indonesia dicintai oleh rakyat sendiri. (HBBL) minimal diikuti 1.000 brand lokal," kata Yuana saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Jumat 16 April 2021.

Baca Juga: Jadwal Adzan di Kota Bandung Hari Ini: Zuhur 11.52, Ashar 15.11

Tidak ada syarat khusus untuk berpartipasi di HBBL 2021, asal brand tersebut memiliki produk asli Indonesia.

"Tidak ada syarat khusus, asalkan brand lokal dan komponennya yang pasti produk Indonesia bukan impor, itu bisa gabung," tambahnya.

Pada pelaksanaan HBBL 2021 nanti, masyarakat bisa menikmati berbagai promo dan diskon untuk belanja produk lokal.

"Di HBBL nanti kita akan keluarkan voucher diskon, misal minimal belanja Rp200.000 dikasih voucher diskon Rp100.000," sambungnya.

Dia menuturkan, tujuan utama dari HBBL adalah kampanye bersama brand lokal untuk mendorong kesadaran masyarakat terhadap brand dan produk lokal Indonesia.

"Harapannya belanja masyarakat terhadap produk lokal bisa meningkat dengan program ini," katanya.

Baca Juga: Stok Menipis di PMI, Wali Kota Ajak Warga Donor Darah

Bicara mengenai cara bertahan di masa pandemi, Co Founder dan CEO torch.id, Ben Wirawan mengaku perusahaannya tidak hanya bertahan di masa pandemi tahun lalu, namun juga meraih keuntungan yang melebihi target.

Torch.id bisa bertahan karena menyesuaikan diri dengan keadaan dengan cara menerapkan sistem digitalisasi.

Perusahaan Travelling Gear tersebut menerapkan digital marketing sejak 3 tahun lalu.

"Sistem perusahaan kita sudah digital, sangat kuat digital marketingnya. Jadi ketika ada lockdown, orang ga bisa keluar, penjualan online kita tetap tinggi," kata Ben saat On Air di Radio PRFM.

Meski begitu, dia mengaku tidak semua produk mengalami keuntungan. Oleh karenanya, ia pun berinovasi dengan menambah produk baru.

"Beberapa produk seperti sendal Arafah untuk umrah dan haji, karena umrah ga ada, jadi omsetnya juga turun," katanya.

Dengan pendekatan digital marketing, pihaknya menambah produk baru berupa Alat Pelindung Diri (APD).

Dan tidak disangka, inovasi tersebut menuai respon positif dari pelanggan.

"Karena Torch dikenal bagus produk waterproofnya, ketika kita menambah produk dengan APD, ternyata responnya sangat banyak," katanya.

Baca Juga: Bulan Depan, Seluruh Guru di Sumedang Ditargetkan Selesai Disuntik Vaksin

Di masa pandemi ini lanjutnya, brand lokal harus sangat fleksibel agar tetap bisa bertahan. Jika cara berpikirnya tidak fleksibel, akan susah untuk beradaptasi.

"Kalau berpikir fleksibel, Insya Allah tahun 2021 kita (brand lokal) jadi motor penggerak ekonomi," katanya.

Beberapa waktu lalu dirinya sempat diundang oleh Menparekraf Sandiaga Uno, untuk menyampaikan gagasan berupa peluang brand lokal dalam eskpor produk.

Brand lokal ungkap Ben, sangat memiliki potensi untuk mengekspor produk ke luar negeri dengan cara cross border marketing.

"Cross border marketing ini adalah proses ekspor dengan pendekatan digital dan ritel. Artinya bisa dilakukan dari Indonesia dengan menyasar negara manapun," katanya.

Dalam kesempatan itu, Ben menyebut Menteri Sandi menyambut baik ide tersebut. Hanya saja konsepnya tinggal disempurnakan.

"Kita juga inisiasi program cross branding antar brand lokal. Jadi saling mengiklankan antar brand dengan kolaborasi kreatif," katanya.

Selain ide-ide cemerlang tersebut, torch.id juga berencana membangun platform Torch Academy, sebagai sarana berbagi pengetahun tentang dunia digital marketing.

"Jadi kita buat kelas gratis, belajar bagaimana dapat cuan dari dunia digital, tentu belajar bareng ahlinya," tandasnya.***

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x