Mendagri Tito Karnavian menuturkan, bangsa Indonesia patut bersyukur atas ketersediaan vaksin. Meski belum mampu menutupi seluruh kebutuhan yang ada, Indonesia telah lebih dahulu mendapatkan ketersediaan vaksin yang didapatkan melalui jalur impor, di antaranya Sinovac, Astrazheneca, dan Pfizer.
Di samping itu, Indonesia juga masih mengembangkan vaksin Merah-Putih, buatan dalam negeri yang masih terus dikaji.
“Kita harus paham bahwa pengadaaan vaksin dari Pemerintah Pusat sangat tergantung dari suplai dari negara lain, dan negara lain di dunia sekarang itu berebut, kita berebut mendapatkan vaksin ini, kita bersyukur bahwa di Asia Tenggara, setahu saya, Indonesia adalah yang pertama kali melakukan vaksinasi, 13 Januari, kita adalah negara di Asia Tenggara yang pertama melakukan vaksinasi,” beber Mendagri.
Baca Juga: Pemkot Bandung Buka Peluang Pembelajaran Tatap Muka SD dan SMP Digelar Bersamaan
Baca Juga: PTM Direncanakan Juli, Puluhan Ribu Guru Belum Divaksin Covid-19
Oleh karena itu, di tengah keterbatasan dosis vaksin yang ada, Mendagri meminta masyarakat yang telah mendapatkan kesempatan untuk divaksin, dan ambil peran sebagai kontributor dalam memunculkan kekebalan kelompok atau herd immunity itu, untuk tak ragu lagi divaksin.
Terlebih, vaksin yang diberikan telah melalui serangkaian uji klinis dan dijamin oleh lembaga terkait, aman untuk diberikan dan disuntikkan kepada manusia.***