Disebut Merestui Moeldoko untuk Kudeta AHY dari Partai Demokrat, Mahfud MD: Isu Aneh

- 2 Februari 2021, 15:45 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD membantah merestui kudeta Partai Demokrat.
Menko Polhukam Mahfud MD membantah merestui kudeta Partai Demokrat. /Instagram/@mohmahfudmd

PRFMNEWS - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD angkat bicara mengenai isu yang menyebut dirinya merestui Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengkudeta atau mengambil alih kempimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari Partai Demokrat.

Mahfud menyebut isu tersebut aneh dan mengagetkan dirinya. Menurutnya, ia tidak pernah membicarakan mengenai kudeta Partai Demokrat dengan Moeldoko.

Hal itu dia sampaikan di akun Twitter pribadinya @mohmahfudmd, Senin 2 Februari 2021. 

"Ada isu aneh, dikabarkan bbrapa menteri, trmsk Menkopolhukam Mahfud MD, merestui Ka. KSP Moeldoko mengambil alih Partai Demokrat dari AHY melalui KLB. Wah, mengagetkan, yakinlah sy tak prnh berbicara itu dgn Pak Moeldoko maupun dgn orang lain. Terpikir sj tdk, apalagi merestui," cuit Mahfud.

Baca Juga: Nama Presiden Jokowi Ditarik ke Isu Kudeta AHY, Eks Kader Demokrat: Kasihan Pak Jokowi

Baca Juga: Natalius Pigai: AHY Akan Jadi Pemimpin Indonesia Kelas Dunia, Tidak Boleh Dimatikan Karier Politiknya

Mahfud lantas menyebut sangat sulit dipercaya terjadi upaya kudeta partai besar seperti Demokrat, di era demokrasi sangat terbuka dan dikontrol langsung oleh masyarakat.

"Di era demokrasi yg sangat terbuka dan dikontrol oleh masyarakat spt skrng ini sulit dipercaya kepemimpinan partai, apalagi partai besar spt PD bs dikudeta spt itu," katanya.

Jabatan Menko yang ia emban saat ini lanjut Mahfud tidak bisa digunakan sebagai jalan memberi restu pengambilalihan kepemimpinan suatu partai politik.

"Jabatan menko tentu tak bs digunakan dan pasti tdk laku untuk memberi restu. Yg penting internal PD sendiri solid," ungkapnya.

Baca Juga: Link Streaming Ikatan Cinta RCTI Malam Ini Selasa 2 Februari, Al Minta Maaf ke Andin

Baca Juga: Cegah Kerumunan Selama PPKM, Jalan Al Fathu Soreang depan Gedung Sabilulungan Ditutup Setiap Sore Hingga Pagi

 

Diberitakan prfmnews.id sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko buka suara terkait isu pengambilalihan kekuasaan atau kudeta kepemimipinan Partai Demokrat.

Moeldoko memperingatkan kepada Partai Demokrat untuk tidak menyeret nama Istana dalam isu kudeta ini.

"Poin pertama, jangan dikit-dikit Istana. Dalam hal ini saya mengingatkan. Sekali lagi jangan dikit-dikit Istana dan ganggu pak Jokowi, karena beliau dalam hal ini tidak tahu sama sekali, tidak tahu apa-apa dalam isu ini. Jadi itu urusan saya. Moeldoko ini, bukan selaku KSP," ujarnya saat memberikan keterangan pers virtual di Jakarta, Senin 1 Januari 2021.

Pada kesempatan tersebut, Moeldoko juga mengakui dalam beberapa hari terakhir ini dirinya sering kedatangan tamu ke kediamannya. Ia sendiri tak menyebutkan siapa saja yang datang.

"Kemudian muncul isu (Kudeta-red) itu. Mungkin dasarnya foto-foto ya. Orang ada dari Indonesia timur dari mana-mana datang ke sini kan kepingin foto sama gua. Sama saya. Ya saya terima aja apa susahnya. Itu lah menunjukan seorang jenderal tidak punya batas dengan siapa pun. Kalau itu menjadi persoalan yang digunjingkan ya silakan saja. Saya tidak keberatan," jelasnya.

Baca Juga: Kampung BPKH di Donggala dan Sigi Akhirnya Terwujud

Baca Juga: Selama Januari Sat Narkoba Polres Cimahi Ringkus 16 Pengedar Narkoba, Satu di Antaranya Seorang Wanita

Lebih lanjut Moeldoko menyampaikan pesan bahwa menjadi seorang pemimpin harus kuat dan tidak mudah terbawa perasaan.

Selain itu, ia juga bilang menjadi pemimpin jangan mudah terombang-ambing.

"Saran saya, jadi seorang pemimpin adalah seorang pemimpin yang kuat. Jangan mudah baperan. Jangan mudah terombang-ambing dan seterusnya," tuturnya.***

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah