Baca Juga: Satu Malam Menyenangkan di Maison TerasKita
"Mengambil sampel dari hidung atau tenggorokan ada kemungkinan hasilnya salah," ujar Direktur Pusat Kesehatan Masyarakat Universitas Fudan, Shanghai, Lu Hongzhou dikutip media setempat.
Para ilmuwan juga mendapati bahwa virus di hidung dan tenggorokan lebih cepat hilang daripada di anus. Maka dari itu, diduga ada banyak kasus Corona tanpa gejala yang ditemukan.
Akan tetapi, metode tes Covid melalui anus tersebut memunculkan perdebatan di jagat dunia maya di Cina.
Baca Juga: Update Corona Indonesia Hari Ini 1 Februari 2021: Total Kasus 1.089.308
Pemkot Shanghai pernah menerapkan metode tersebut pada awal 2020, tapi kemudian tidak dipakai lagi. Anal swab test memang tidak cocok dilakukan secara masif.
Namun, Lu Hongzhou mendukung kebijakan tersebut diterapkan kepada para pengguna penerbangan internasional dan kelompok berisiko tinggi lainnya untuk memastikan akurasi hasil tes.***