Dipercaya Lebih Akurat, Beberapa Kota di China Wajibkan SWAB Anal

- 1 Februari 2021, 17:03 WIB
Ilustrasi tes swab. China menerapkan swab anal untuk mendeteksi Covid-19.
Ilustrasi tes swab. China menerapkan swab anal untuk mendeteksi Covid-19. /Vesna Harni/ Pixabay

PRFMNEWS - Beberapa kota di Cina dikabarkan mewajibkan tes SWAB Anal atau tes usap melalui dubur.

Aturan wajib tes SWAB anal ini dilakukan kepada warga yang baru datang, terutama yang masuk daerah risiko tinggi penularan Covid-19.

Dikutip dari ANTARA, daerah yang mewajibkan SWAB anal adalah Kota Beijing dan Qingdao di Provinsi Shandong, Cina sejak Kamis 28 Januari 2021.

Baca Juga: Berawal dari Unggahan dr Tirta, Sindikat Pemalsu Tes SWAB Akhirnya Terbongkar

Baca Juga: Pandemi Semakin Parah, Persatuan Rumah Sakit Berharap Tidak Ada Lagi Libur Panjang

Mereka mewajibkan anal swab test terhadap para penumpang pesawat internasional sebelum mengakhiri masa karantina.

Begitu juga Kota Yangzhou di Provinsi Jiangsu yang menerapkan SWAB anal kepada para pekerja di perusahaan makanan beku.

Pengambilan sampel melalui anus tersebut disebut-sebut lebih akurat daripada melalui tenggorokan atau hidung.

Baca Juga: Satu Malam Menyenangkan di Maison TerasKita

"Mengambil sampel dari hidung atau tenggorokan ada kemungkinan hasilnya salah," ujar Direktur Pusat Kesehatan Masyarakat Universitas Fudan, Shanghai, Lu Hongzhou dikutip media setempat.

Para ilmuwan juga mendapati bahwa virus di hidung dan tenggorokan lebih cepat hilang daripada di anus. Maka dari itu, diduga ada banyak kasus Corona tanpa gejala yang ditemukan.

Akan tetapi, metode tes Covid melalui anus tersebut memunculkan perdebatan di jagat dunia maya di Cina.

Baca Juga: Update Corona Indonesia Hari Ini 1 Februari 2021: Total Kasus 1.089.308

Pemkot Shanghai pernah menerapkan metode tersebut pada awal 2020, tapi kemudian tidak dipakai lagi. Anal swab test memang tidak cocok dilakukan secara masif.

Namun, Lu Hongzhou mendukung kebijakan tersebut diterapkan kepada para pengguna penerbangan internasional dan kelompok berisiko tinggi lainnya untuk memastikan akurasi hasil tes.***

Editor: Rizky Perdana

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah