PRFMNEWS - Pemerintah mewacanakan untuk tidak lagi mengedarkan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan pertalite. Unit Manager Communication Relation and CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) III Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan menjelaskan, hingga saat ini Pertamina tetap menjual dan medistribusikan premium dan pertalite.
Namun demikian, jika ada keputusan dari pemerintah pusat untuk menghapus pertalite dan premium, maka Pertamina akan siap melaksanakan kebijakan tersebut.
"Terkait dengan rencana itu kita akan mengikuti bagaimana dari pemerintah dan Pertamina tentunya siap saja sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN)," jelas Eko saat on air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Kamis 3 September 2020.
Baca Juga: Polresta Bandung Gencarkan Operasi Miras, Selama Sebulan 11 Ribu Botol Miras Berhasil Disita
Kata Eko, hingga saat ini Pertamina masih akan tetap memproduksi, mendistribusikan, dan menjual bbm jenis premium dan pertalite hingga ada peraturan atau keputusan terbaru dari pemerintah.
"Kita akan melihat dinamikanya, tapi sampai saat ini kita dari Pertamina masih menjual BBM jenis premium," ungkapnya.
Bahkan dia menegaskan, hingga saat ini Pertamina tidak melakukan pengurangan jumlah pasokan distribusi premium dan pertalite. Semua pendistibusian masih dilakukan normal sebagaimana biasanya.
Baca Juga: 7 Orang Pegawai Lapangan Kecamatan Andir Positif Terpapar Covid-19, Semuanya Jalani Isolasi Mandiri
Sampai saat ini, kata Eko, sudah mulai banyak masyarakat yang beralih ke BBM dengan oktan lebih tinggi seperti Pertamax dan sejenisnya. Hal ini terjadi karena banyak masyarakat yang sadar dengan pentingnya menjaga kualitas mesin dengan memilih BBM dengan oktan tinggi.
"Kalau kita bicara MOR III yang Jawa bagian barat secara umum di Banten, Jawa Barat, dan DKI, itu tinggal 20 hingga 30 persen yang menggunakan BBM jenis premium. Kalau pertalite sudah mencapai 70 persen, pertamax itu 20 persen, dan sisanya itu pertamax turbo yang oktan numbernya paling tinggi," jelasnya.***