Waspada! Kemenkes Ingatkan Indonesia Jadi Negara dengan Jumlah Kematian Terbanyak di Dunia Akibat Flu Burung

7 Maret 2023, 08:15 WIB
Ilustrasi flu burung. /REUTERS/DADO RUVIC/

PRFMNEWS - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengingatkan pentingnya pencegahan flu burung. Sebab, Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki kasus kematian manusia akibat infeksi virus H5N1 penyebab flu burung yang terbanyak di dunia.

“Jadi flu burung juga harus diwaspadai karena yang sakit itu hewannya, tapi dia bisa menular ke manusia,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi dalam Siaran Sehat dilansir dari ANTARA, 7 Maret 2023.

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Imran mengatakan, ada 871 kasus terkait flu burung pada manusia sejak kasus flu burung ditemukan pada tahun 2003 hingga 2023. Dari jumlah tersebut, tercatat ada 458 kematian akibat flu burung pada manusia.

Baca Juga: Waspada Flu Burung, Simak Bagaimana Gejala dan Cara Pencegahannya

Sebanyak 168 di antaranya terjadi di Indonesia, menjadikannya sebagai negara dengan kematian manusia akibat flu burung terbanyak di dunia.

Jumlah kematian tersebut disusul oleh Mesir 120 jiwa, Vietnam 64 jiwa, Kamboja 38 jiwa, dan Cina 32 jiwa merujuk dari data yang sama.

“Semua kasus yang terpapar unggas terinfeksi, berasal dari kontak langsung,” kata Imran.

Baca Juga: Ciri-ciri Ayam dan Bebek yang Terpapar Virus Flu Burung, Simak Penjelasan DKPP Kota Bandung

Flu Burung Berasal dari Hewan yang Menular ke Manusia

Imran kemudian menjelaskan bahwa flu burung aslinya termasuk ke dalam penyakit zoonosis atau penyakit yang berasal dari hewan dan bisa menulari manusia.

Biasanya, penyakit tersebut berasal dari kucing, anjing atau kelelawar. Namun, flu burung disebabkan oleh unggas yang terinfeksi.

Cara penularannya patut diwaspadai, yakni akibat adanya kontak langsung dengan sekret atau tinja binatang yang terinfeksi. Penularan pun bisa melalui udara, utamanya yang tercemar oleh virus influenza.

Baca Juga: Resmikan Flyover Kopo, Menteri PUPR Ungkap Rencana Pembangunan Jalan Layang Buahbatu-Kiaracondong

Berbagai benda yang telah terkontaminasi virus pun juga bisa menularkan penyakit ke manusia. Masa inkubasi virus terjadi dalam kurun waktu satu sampai tujuh hari, dengan rata-rata penularannya tiga hingga lima hari.

"Saat ini, terdapat tujuh varian utama (clade), dengan 38 sub-clade, di mana 21 di antaranya dilaporkan pada manusia," ujar Imran.

Oleh karenanya, Imran mengimbau masyarakat untuk terus waspada terhadap zoonosis dan memahami gejala dari infeksi flu burung pada manusia.

Baca Juga: Waspada! Flu Burung Bisa Picu Kejang hingga Kematian, Kenali Gejala, Cara Cegah Tertular dan Sifat Virusnya

Adapun beberapa gejala yang dirinya sebutkan adalah mengalami demam lebih dari 38 derajat Celcius, lemas, batuk, nyeri tenggorokan, nyeri otot, nyeri perut, nyeri dada dan diare.

“Utamanya pasien mempunyai riwayat dengan unggas yang sakit atau mati mendadak,” katanya.

Dia menekankan setelah merasakan gejala, penyakit dapat berkembang sangat cepat menjadi penyakit paru berat dengan sesak nafas, pneumonia, sindrom distres pernafasan akut dan perubahan neurologis (perubahan mental atau kejang).

Karenanya, Imran meminta setiap pihak untuk secara komprehensif bekerja sama menjaga kesehatan juga lingkungan, serta menerapkan prinsip one health (satu sehat) supaya flu burung tidak menyebar semakin meluas di Indonesia maupun secara global.

Baca Juga: Yana Mulyana Minta Para Peternak Dukung Upaya Pemkot Bandung Cegah Kasus Flu Burung

Imran juga meminta bagi pihak yang mengalami gejala, untuk tidak merasa takut dan mencegah kepanikan dalam masyarakat. Utamakan segera membawa pihak yang diduga terinfeksi, sehingga bisa segera dilakukan tata laksana yang sesuai dengan diagnosa di fasilitas kesehatan.

“Tentu saja penyakit zoonosis ini meskipun tidak terlalu banyak membunuh seperti COVID-19 ya, tetapi dampaknya terhadap ekonomi kita cukup besar, terutama bagi para peternak,” katanya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler