Indikasi Pelanggaran HAM Terjadi di Kerusuhan Kanjuruhan, Komnas HAM: Seandainya Tidak Ada Gas Air Mata

4 Oktober 2022, 12:50 WIB
Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk ke lapangan usai pertandingan BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu 1 Oktober 2022. /ARI BOWO SUCIPTO

PRFMNEWS – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyatakan ada indikasi pelanggaran HAM terjadi saat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu 1 Oktober 2022 malam.

Indikasi pelanggaran HAM dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang ini berupa bentuk kekerasan terhadap suporter yang menurut Komnas HAM dapat dilihat bersama pada sejumlah video viral di media sosial.

Bahkan Komnas HAM menyesalkan aparat keamanan yang menembakkan gas air mata ke area lapangan hingga semakin memicu kerusuhan dan hiruk pikuk suporter yang berlarian keluar stadion.

Baca Juga: Status Kasus Tragedi Kanjuruhan, Polri Naikkan ke Tahap Penyidikan

Adanya indikasi pelanggaran HAM saat kerusuhan Kanjuruhan Malang usai laga Arema FC vs Persebaya berakhir ini diungkap Anggota Komisi Komnas HAM Choirul Anam.

“Beberapa informasi yang kami dapatkan, kekerasan memang terjadi," kata Choirul Anam, dikutip prfmnews.id dari laman ANTARA

Choirul Anam menambahkan beberapa kekerasan yang terbukti dilakukan dalam tragedi Kanjuruhan adalah tendangan aparat keamanan yang dilakukan terhadap suporter.

Baca Juga: Profil dan Biodata AKBP Putu Kholis Aryana, Kapolres Malang Baru yang Baru, Mantan Ajudan Wakapolri

Bahkan, ia menyatakan aksi kekerasan tersebut juga dilakukan ketika suporter Arema FC sedang berjalan kaki di pinggir lapangan.

"Ditendang, kena kungfu di lapangan. Nah, itu tidak hanya Komnas HAM yang melihat, tapi semua juga bisa lihat," ujar Anam.

Untuk memastikan fakta yang terjadi di lapangan, Anam mengaku pihaknya sedang menelusuri dan melihat kondisi Stadion Kanjuruhan Malang secara menyeluruh.

Baca Juga: Investigasi Tragedi Stadion Kanjuruhan Dimulai, PSSI: Tim Sudah Mulai Bekerja

"Kami akan menginvestigasi dengan agak dalam anatomi stadion, cerita saat itu dan pascapertandingan. Kami dalami apapun yang terjadi di Kanjuruhan " katanya.

Selain itu, Anam yang mengaku lahir di Malang dan menjadi suporter Arema sejak kecil itu pun meminta untuk dipertemukan dengan para pemain Arema.

Menurut Anam dari pertemuan itu diharapkan proses investigasi atas tragedi Kanjuruhan ini bisa dilakukan secara objektif dengan hasil yang apa adanya.

Baca Juga: Mahfud MD Rilis Daftar Nama Anggota Tim Pencari Fakta Tragedi Kanjuruhan, Ada Legenda Sepakbola hingga Rektor

Ia memastikan agenda Komnas HAM yang sudah berada di Malang adalah mengunjungi keluarga korban di rumah dan rumah sakit, serta berkoordinasi untuk mewujudkan pertemuan dengan pemain Arema.

Kasus kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu malam terjadi beberapa saat setelah pertandingan Liga 1 antara tuan rumah Arema FC vs Persebaya berakhir.

Ribuan oknum suporter Arema FC memasuki area lapangan setelah timnya kalah 2-3 dari "Bajul Ijo".

Baca Juga: Kementerian PPPA Catat 33 Anak Jadi Korban Meninggal di Tragedi Kanjuruhan

Dari sejumlah rekaman video amatir yang tersebar di media sosial, terlihat aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk mengendalikan ribuan suporter.

Akibatnya, para suporter berlarian menyelamatkan diri menuju pintu keluar yang sempit hingga terjadi desak-desakan dan jatuhnya korban jiwa sebanyak 125 orang, 2 di antaranya polisi.***

Editor: Rizky Perdana

Tags

Terkini

Terpopuler