Video Percakapannya dengan Perawat yang Positif COVID-19 Viral, Ganjar : Perawat Harus Kita Hargai

30 Maret 2020, 09:22 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.** Tangkapan Layar /

BANDUNG,(PRFM) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membagikan sebuah video dimana dirinya berbincang melalui sambungan telepon dengan seorang perawat di salah satu rumah sakit di Jawa Tengah yang positif terpapar COVID-19. Perawat tersebut terpapar Covid-19 usai kontak dengan salah satu pasien positif COVID-19.

Saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Senin (30/3/2020), dia mengaku bangga dengan apresiasi positif warga pada unggahannya tersebut.

Baca Juga: Wacana Lockdown di Garut Batal, ini yang Dilakukan Pemkab Garut

Dalam video tersebut, perawat tersebut mengaku dinyatakan positif COVID-19 dan langsung melakukan karantina mandiri di rumahnya.

Atas perjuangannya tersebut, Ganjar pun mengajak semua pihak untuk menghargai semua perjuangan para perawat yang berupaya keras merawat setiap orang yang terpapar corona.

"Itu mendidik kita, mengajari kita betapa para perawat ini mesti kita bantu, mesti kita dukung mesti kita lindungi juga, mereka bekerja untuk kita. Ya kita disuruh di rumah ya ayo, kalau kita ngeyel ya kita dikirim ke rumah sakit," ucap Ganjar.

Baca Juga: Pemkot Bandung akan Berikan Bantuan Kepada 20 Ribu Warga Miskin

Perawat tersebut sebelum terpapar COVID-19 sempat melakukan kontak dengan pasien positif tanpa menggunakan alat pelindung diri (APD). Maka dari itu Ganjar mendorong pemerintah pusat untuk mendistribusikan APD secara merata ke semua daerah di Indonesia.

"Ya sekarang kita dorong agar bisa dicukupi karena mau tidak mau, suka tidak suka, sekarang sumbernya (pabrik APD) kita cari kan di Jawa Barat ada, di Jawa Timur ada, di Jawa Tengah ada nah sekarang kita dorong dan Alhamdulillah sekarang pemerintah pusat sudah membantu," terangnya.

Di tengah pandemi corona ini, tegas Ganjar, perlu adanya gotong royong dari semua pihak. Pasalnya banyak hal yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan ini.

"Kita butuh perasaan kita bicara, kebangsaan kita bicara, kemanusiaan kita berbicara," tegasnya.

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler