Ini Alasan Pemprov Jatim Buka Dapur Umum Khusus Pengungsi Anak dan Balita Korban Erupsi Semeru

12 Desember 2021, 22:03 WIB
Kondisi dapur umum di tempat pengungsian korban erupsi Semeru /bnbp.go.id

PRFMNEWS - Sebagai bentuk kepedulian lebih terhadap para pengungsi korban erupsi Gunung Semeru usia anak dan balita, Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) membuka dapur umum khusus mereka.

Keberadaan dapur umum khusus anak dan balita merupakan inisiasi dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa untuk memastikan kebutuhan nutrisi dan gizi mereka terpenuhi selama berada di pengungsian.

"Dapur umum ini untuk menjamin kebutuhan makanan, nutrisi serta gizi anak dan balita agar terpenuhi selama berada di pengungsian," kata Gubernur Khofifah, dikutip prfmnews.id pada Minggu, 12 Desember 2021.

Baca Juga: BPBD: Selama 3 Hari, 29 Bencana Alam Terjang Majalengka Dipicu Cuaca Ekstrem

Lebih lanjut Khofifah menerangkan, bahwa kecukupan gizi bagi anak dan balita sangat penting untuk memastikan tumbuh kembang mereka berlangsung optimal.

Selain itu, terpenuhinya gizi seimbang pada anak dan balita akan menghasilkan cukup energi dan mampu menjaga daya tahan tubuh mereka secara menyeluruh.

“Makanan bagi balita dan anak itu tidak bisa disamakan dengan orang dewasa, terutama untuk asupan nutrisi dan gizi. Jadi tidak hanya soal kenyang di perut,” ucap Khofifah.

Dapur umum khusus anak dan balita terbesar berdiri di salah satu lokasi pengungsian tepatnya di SMP Negeri 1 Candipuro, Lumajang, Jatim. Di titik pengungsian ini tercatat ada sekira 64 anak dan balita tinggal sementara di sana.

Khofifah ingin agar kondisi kesehatan pengungsi anak dan balita bisa terus terjaga meski berada di lokasi pengungsian yang rentan menularkan berbagai penyakit.

Baca Juga: Kabar Gembira! Mulai Pekan Depan, Pemprov DKI Jakarta Jadwalkan Vaksinasi Covid-19 bagi Anak

"Saya berharap dengan layanan ini, kesehatan dan daya tahan tubuh para pengungsi berkategori rentan bayi dan balita dapat terjaga di tengah-tengah kondisi dan situasi yang serba terbatas," tutur Khofifah.

Untuk memastikan asupan nutrisi bagi anak dan balita terpenuhi maksimal selama mengungsi, Tim Srikandi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) akan mengatur dan mengontrol penyiapan bahan makanan bergizi seimbang serta mendistribusikannya langsung kepada mereka.

Rencananya, Tim Srikandi BPBD ini akan bertugas di sejumlah dapur umum khusus anak dan balita yang memberikan pelayanan di pos pengungsi secara bergilir dari satu tempat ke tempat yang lain.***

Editor: Indra Kurniawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler