Lantik Agen Antikorupsi, Ganjar Pranowo Asah Siswa jadi Musuh Koruptor

9 Desember 2021, 14:42 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ajak siswa jadi musuh koruptor /ISTIMEWA.

PRFMNEWS - Sebuah stiker berwarna kuning diacungkan siswa-siswa SMA Negeri 15 Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Tulisan stiker kuning itu unik "Mak Ijinkan "Mak Izinkan Anakmu Jadi Musuh Koruptor".

Stiker bertuliskan "Mak Ijinkan "Mak Izinkan Anakmu Jadi Musuh Koruptor" itu berasal dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Ganjar Pranowo memberikan stiker tersebut karena para siswa itu telah dilantik menjadi agen antikorupsi Jateng.

Baca Juga: Bagaimana Nasib Libur Sekolah Saat PPKM Level 3 Dibatalkan? ini Jawaban Kadisdik Jabar

Pelantikan dilakukan secara simbolis terhadap empat siswa di Aula SMA 15 Semarang, Kamis 9 Desember 2021.

Sedangkan siswa dari sekolah lain di Jateng mengikuti pelantikan secara daring. Selain mendapat stiker, para siswa mendapat sebuah pin bertuliskan "Agen Perubahan Antikorupsi"

Usai pelantikan, para siswa serentak berikrar untuk menjadi agen antikorupsi dan melaporkan setiap temuan indikasi korupsi langsung kepada gubernur Ganjar Pranowo.

"Kami pelajar Jawa Tengah berjanji, setia pada Pancasila dan NKRI, menjadi agen antikorupsi dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab, mengembangkan sikap kejujuran baik dalam ucapan maupun perbuatan, menyosialisasikan gerak antikorupsi di lingkungan pertemanan, sekolah maupun keluarga. Mengawasi setiap indikasi korupsi yang ditemui dan melaporkan langsung kepada Gubernur Jawa Tengah," kata para pelajar itu kompak.

Ganjar tak bisa menutupi raut kebanggaannya. Ia meminta para agen mengasah kepekaannya terhadap indikasi korupsi di lingkungan sekitar. Caranya mulai dari hal-hal sederhana.

Baca Juga: Geramnya Anggota DPRD Kota Bandung Saat Tahu Ada Predator Anak di Sebuah Lembaga Pendidikan Keagamaan

"Kalian hebat, terus semangat jadi agen antikorupsi baik di sekolah, di rumah atau di masyarakat. Mulailah dari hal yang sederhana, jujur, tidak nyontek, tidak mbolos dan lainnya," kata Ganjar.

Salah satu pelajar, Fernandi mengatakan, dirinya tertarik untuk jadi agen antikorupsi karena sadar bahwa korupsi itu harus diberantas sampai akarnya. Hal itu tidak bisa dilakukan oleh aparat penegak hukum semata, namun harus melibatkan semua pihak termasuk anak-anak.

"Hari ini saya mau jadi agen antikorupsi karena bisa ikut andil dalam upaya pemberantasan korupsi. Kami bawa sticker ini intinya meminta izin pada orang tua untuk memberantas korupsi. Kami menganggap koruptor itu jahat, merugikan negara dan masyarakat. Jadi harus diberantas dan dilawan semuanya," ucapnya.

"Korupsi itu mengambil hak orang lain yang bukan miliknya, dan itu perbuatan tidak baik yang tidak boleh dilakukan siapapun. Kita sebagai anak muda, bisa ikut mencegah praktik korupsi mulai dari hal sederhana di sekolah atau di rumah," kata Rahmandana, pelajar lainnya.

Ganjar sendiri sengaja mendatangi SMA Negeri 15 Semarang untuk melaksanakan kembali program Gubernur Mengajar. Program itu sempat terhenti karena pandemi Covid-19.

Baca Juga: Pemeringkat Web Alexa.com Akan Akhiri Layanan Mulai 1 Mei 2022

"Karena bertepatan dengan Hari Antikorupsi, maka saya sekalian mau cek apakah pendidikan antikorupsi sudah jalan atau belum. Ternyata di beberapa sekolah sudah jalan dan yang belum kita dorong," katanya.

Pendidikan antikorupsi lanjut Ganjar tidak perlu dimunculkan lewat mata pelajaran atau kurikulum baru. Pendidikan antikorupsi bisa diinternalisasikan pada banyak mata pelajaran yang ada.

"Diinternalisasikan lewat PPKN bisa, MTK apalagi pendidikan agama pasti bisa. Caranya juga mudah, bisa buat kantin kejujuran, dan lainnya," terangnya.

Maka dirinya senang ketika para pelajar itu mau jadi agen antikorupsi. Sebab, semangat antikorupsi harus dilakukan sejak dini.

"Kalau sejak anak-anak mereka bisa menjadi agen antikorupsi, maka mereka akan saling mengingatkan. Kalau mereka menjadi agen, mereka tidak hanya melapor, tapi jadi pelopor. Harapan kita anak-anak kelak terbiasa dengan gaya hidup bersih baik di pikiran maupun perbuatan," pungkasnya.***

Editor: Indra Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler