Network
PRFMNEWS - Kota Bandung masih memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) proporsional hingga 26 Juni mendatang. Dalam pelaksanaan PSBB Proporsional ini, Pemkot memberikan beberapa relaksasi atau pelonggaran.
Di tengah PSBB proporsional di Kota Bandung, masih banyak ditemukan kerumuman di beberapa ruas jalan di Kota Bandung. Oleh karena itu, Pemkot melakukan penutupan beberapa jalan protokol di Kota Bandung yang dikategorikan sebagai ring satu.
Penutupan jalan ini dilakukan setiap malam hari mulai pukul 20.00 WIB, hingga pukul 06.00 WIB di keesokan harinya. Hal ini dilakukan Pemkot agar tak ada lagi kerumuman warga.
Wakil Ketua Asosiasi Klinik Indonesia (ASKLIN) Kota Bandung sekaligus Pengamat Sistem Manajemen dan Kebijakan Publik, Oktri Mohammad Firdaus menilai kebijakan ini merupakan kebijakan yang mengejutkan. Menurutnya hal ini dilakukan pemkot karena melihat sikap dari warga kota Bandung yang menganggap PSBB proporsional ini bebas berkegiatan, termasuk berkumpul di malam hari.
Baca Juga: Viral Utas di Twitter, Awalnya Hilang Rokok, Akhirnya Beri Motivasi Agar Tak Patah Semangat
Selain itu, dia pun menilai warga sudah mulai bosa dengan menjalani kegiatan dari rumah. Bahkan, dia pun menilai adanya kurang penegakan hukum dari Pemkot Bandung sehingga orang leluasa berkerumun.
"Satu sisi mungkin mereka (warga) sudah mulai jenih dengan stay at home atau di rumah saja, tapi juga ada satu sisi karena law enforcement atau penegakan aturan yang saya rasa kurang begitu konsisten dari pemerintah yang akhirnya tidak mungkin mereka melakukan kerumunan di beberapa titik di kota Bandung," kata Oktri saat on air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Kamis (25/6/2020).
Baca Juga: Dalam Sehari, Lab BSL-2 Kota Bandung Periksa 200 Sampel Covid-19 Dengan Penuh Ketelitian
Kali ini penutupan jalan hanya dilakukan pada malam hari. Oleh karena itu, Oktri menilai jika pemkot berkesimpulan banyak kerumuman di malam hari.
