“Artinya tidak ada pencemaran dari virus yang masuk dan keluar. Udaranya sudah bersih oleh penyaringan. Untuk pemeriksaan Covid-19 ini ada BSL-2 ada dilengkapi dengan BSC 2 dengan alat ekstraksi yang manual dengan otomatis. Kemudian ada alat PCR untuk menunjang pemeriksaan covid-19,” ungkapnya.
Sementara itu, tenaga ahli asal ITB, Husna Nugrahapraja menyatakan, kehadiran Laboratorium BSL-2 menjadi wujud keseriusan Pemkot Bandung melacak pandemi Covid-19. Hal ini sangat penting untuk memutus mata rantai penyebaran virus.
Baca Juga: Sembilan Warga di Kelurahan Cijagra Positif Covid-19
“Karena sebelumnya hanya memeriksa di Labkesda Jabar maka semua sampel di kabupaten kota menumpuk di sana. Dengan kemandirian yang dimiliki Kota Bandung bisa berinovasi perluasan dan pelacakan. Salah satunya untuk menyaring potensi penyebaran yang ada di Kota Bandung,” ungkap Husna.
Hanya saja, lanjut Husna, sekarang ini Lab BSL-2 sedang dihadapkan pada antrean sampel pemeriksaan yang cukup banyak. Meski demikian, tim laboratorium berkomitmen untuk bisa memberikan pelayanan secepat mungkin dengan target antara 3-7 hari.
“Kalau misalkan per sampel satu spesimen itu keluar hasilnya bisa 4-5 jam. Tapi saat Covid ini kita berbicara jumlah spesimen yang banyak, dengan kapasitas 200 spesimen per hari itu dengan tidak memprtimbangkan antrean. Dalam satu hari kita pernah sampai menerima 700 sampel,” katanya.