Sebuah Toko Busana di Dayeuhkolot Ditutup Sementara, Kalau Mau Buka Lagi ini Syaratnya

- 18 Mei 2020, 07:25 WIB
Toko busana yang ditutup sementara di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung.**
Toko busana yang ditutup sementara di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung.** /twitter @yerikhotl

BANDUNG,(PRFM) - Di tengah pandemi covid-19 dan juga di tengah pemberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), sebuah toko busana di Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung dibanjiri pengunjung hingga menyebabkan kerumuman orang tanpa ada jarak atau physical distancing. Atas kejadian tersebut, aparat setempat memutuskan untuk menutup sementara toko tersebut.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bandung, Popi Hopipah mengatakan, toko busana sebenarnya masih tetap boleh buka di wilayah Kabupaten Bandung meski dalam pemberlakuan PSBB. Namun demikian, toko tersebut harus bisa menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi covid-19.

Baca Juga: Jajaran Polres Cimahi Gelar Bakti Sosial di Kampung Cicarita, Parongpong

Menurut Popi, pihaknya sudah sering melakukan imbauan hingga mengeluarkan surat teguran kepada toko modern di Kabupaten Bandung agar menerapkan protokol kesehatan selama pandemi covid-19 dan patuh dengan jadwal operasional selama PSBB. Dan toko yang ditegur akhirnya turut terhadap imbauan dan teguran dari gugus tugas percepatan covid-19 Kabupaten Bandung.

Meski pihak toko mulai patuh, warga di Kabupaten Bandung masih saja ada yang menyepelekan protokol kesehatan di tengan pandemi covid-19. Banyak warga memilih berbelanja tanpa menggunakan masker hingga membawa anak.

Baca Juga: Motor Listrik Bertanda Tangan Presiden Jokowi Laku Dilelang Rp2,5 miliar, Pemenangnya Asal Jambi

"Pada prinsipnya toko-toko modern sudah kami imbau, kami kasih teguran, kasih surat dan mereka mau mengikuti. Tapi dalam seminggu ini lonjakan warga masyarakat itu kurang begitu paham, dikiranya ini main-main seperti bawa anak ke toko modern, bawa anak ke pasar. Nah ini yang menjadi kendala bagi kami," kata Popi saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Minggu (17/5/2020).

Atas kondisi ini, Popi sangat berharap warga selaku konsumen untuk mengerti dan paham terkait protokol kesehatan selama pandemi covid-19 saat melakukan transaksi atau kegiatan di pusat perbelanjaan atau pasar tradisional di Kabupaten Bandung.

"Dalam toko berdesak-desakan ini menjadi masalah bagi kita semua. Yang kita khawatirkan itu penularan yang ditularkan oleh OTG (orang tanpa gejala)," ujarnya.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah