Sekarang Dianggap Mewah, 11 Makanan Ini Dulunya Dimakan Rakyat Jelata

- 19 September 2023, 16:00 WIB
Kaviar, salah satu makanan tinggi Omega-3
Kaviar, salah satu makanan tinggi Omega-3 /Tortic84/Pixabay

PRFMNEWS - Kulineran bukan sekedar mencari makanan, tapi sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Tak cuma rasanya yang enak, tapi jenis makanan juga jadi pertimbangan utama saat kulineran. Tak heran di kota-kota besar, berbagai jenis makanan dari seluruh dunia menjadi buruan para pecinta kuliner.

Selain itu, banyak cafe dan restoran yang menjual makanan tertentu dan menjadi ciri khasnya dan jadi tujuan kulineran.

Banyak makanan kelas atas, jenis yang hanya kamu temukan di menu di restoran mewah dan mahal, dulunya tidak berharga mahal sama sekali.

Baca Juga: Resep Sambal Tempe Kencur yang Murah Meriah tapi Punya Rasa Mewah dan Maknyus!

Bahkan masyarakat miskin pun mampu membelinya malah terkadang karena begitu berlimpah makanan tersebut sampai mereka akhirnya menolak untuk makan lebih banyak.

Seperti memesan lobster di restoran atau menyajikannya di pesta, sekarang akan dianggap sebagai puncak kecanggihan gastronomi.

Evolusi makanan-makanan ini menunjukkan sifat gastronomi yang dinamis, dan dampak pergeseran ekonomi dan budaya yang mengubah bahan-bahan sehari-hari menjadi makanan lezat yang super mahal.

Baca Juga: 6 Jenis Makanan yang Lebih Baik Selalu Disimpan di Kulkas

Kekayaan kuliner ini, yang dahulu dapat diakses oleh semua orang, kini menjadi primadona karena berbagai alasan seperti kelangkaan, meningkatnya permintaan, pemasaran, budidaya varietas langka dan luar biasa, dan perubahan tren pangan.

Namun siapa sangka, makanan-makan yang jadi kuliner khas tersebut awalnya tidak dimaksudkan sebagai kuliner populer apalagi disajikan di resto-resto dunia.

Jika dilihat dari sejarahnya, banyak di antara jenis kuliner tersebut awalnya adalah makanan murah yang jadi makanan rakyat jelata.

Yuk gengs, kita lihat beberapa jenis kuliner populer yang dulunya adalah makanan murah dan bisa dinikmati oleh semua kalangan.

Baca Juga: Viral Diduga Dijiplak Malaysia, Ini Perbedaan Lirik Lagu Hello Kuala Lumpur dan Halo-Halo Bandung

1. Kaviar

Kaviar adalah telur ikan sturgeon yang kini harganya bisa mencapai ribuan dolar. Pada tahun 1800-an, harga kaviar sangat murah sehingga bar dan bar biasa menyajikannya secara gratis, dengan sandwich.

Saat ini, ini adalah salah satu makanan termahal , dan meskipun Anda masih dapat menemukan versi kualitas rendah yang relatif murah, jangan berharap ada orang yang memberikannya secara cuma-cuma.

Bahkan saat ikan sturgeon di Amerika hampir punah karena penangkapan yang berlebihan dan produksi dihentikan, kaviar menjadi makanan mewah yang mahal di Amerika dan di seluruh dunia.

2. Salmon

Salmon dulunya merupakan makanan yang mudah didapat dan merupakan makanan masyarakat yang hidup di sekitar perairan Skotlandia. Selain itu, dulu Salmon juga sering diberikan untuk para pekerja kasar atau buruh.

Konon, saking melimpahnya sampai banyak buruh yang bosan dan menolak menu dengan bahan ikan salmon.

3. Foie Gras (Hati angsa)

Foie gras dikenal sebagai makanan pokok yang mewah dengan harga mulai dari ratusan ribu rupiah per porsinya. Foie gras merupakan hidangan dari hati angsa yang mulanya dikenal orang Mesir dan Romawi kuno. Namun, foie gras tidak dianggap sesuatu yang mewah.

Foie gras baru menjadi terkenal selama Renaissance di Eropa. Pada saat itu, foie gras digunakan sebagai sumber lemak halal bagi orang-orang Yahudi dan harganya juga masih murah.

Perubahan dimulai saat foie gras berubah dari sekadar memasukkan daging ke dalam api menjadi bentuk seni yang sebenarnya. Saat itulah, perlahan-lahan foie gras beralih ke piring bangsawan.

Selain itu, dilansir laman Insider, hal lain yang membuat harga foie gras mahal karena bebek dan angsa tumbuh lebih lambat dibandingkan dengan ayam, tapi cenderung makan lebih banyak sehingga biaya untuk membesarkan bebek dan angsa lebih mahal.3. Lobster

Dahulu, jumlah lobster sangat berlimpah sehingga sering kali hanya dianggap sebagai sumber daya biasa. Bahkan, lobster disajikan untuk tahanan dan pelayan, mereka pun menyebutnya “kecoak laut”.

Seiring berjalannya waktu, permintaan lobster meningkat, namun masalah penangkapan ikan yang berlebihan dan degradasi habitat, menyebabkan penurunan ketersediaan lobster.

Saat ini, lobster identik dengan kemewahan dan keanggunan, menghiasi menu restoran kelas atas dan mendapatkan harga premium di pasar makanan laut seluruh dunia.

Baca Juga: Wisata Bromo Dibuka Lagi Mulai Hari ini, Ini Link dan Syarat Reschedule Bagi Masyarakat yang Sudah Beli Tiket

4. Sushi

Sushi sebenarnya diciptakan sebagai cara untuk mengawetkan ikan; dengan membungkusnya dengan nasi fermentasi yang bisa membuatnya tahan lebih lama, dan nasinya pun dibuang.

Namun pada tahun 1600-an, para koki mulai menambahkan cuka ke dalam nasi mereka agar dapat dimakan.

Mirip dengan cara beberapa budaya mengasinkan daging dan ikan untuk mengawetkannya, menutupi potongan ikan mentah dengan nasi yang difermentasi akan menjaganya tetap segar.

Proses pembuatan sushi terus mengalami kemajuan—fermentasi nasi meningkat, kualitas ikan menjadi lebih baik, dan pada abad ke-20 sushi menyebar ke negara-negara Barat, tempat orang-orang kaya menikmatinya.

Setelah Perang Dunia II, sushi mulai menyerang selera orang Barat, dengan para koki yang kreatif menciptakan resep baru yang sesuai dengan selera orang Amerika (seperti California Roll yang ada di mana-mana), menjadikannya status saat ini sebagai salah satu makanan paling populer dengan dibanderol harga yang lumayan.

5. Escargot (siput)

Siput adalah makhluk kecil jelek yang tidak memiliki banyak rasa, dan dianggap sebagai makanan petani sejak zaman Yunani kuno.

Namun begitu koki Prancis mulai menyajikannya dalam hidangan kecil mewah yang ditaburi mentega aromatik, siput tidak lagi menjadi siput dan mulai menjadi escargot , makanan khas Prancis yang mewah dan disukai oleh kalangan atas.

6. Oyster (tiram)

Oyster atau tiram, dahulu merupakan makanan ringan sederhana yang dibagikan secara gratis, ada juga yang dijual sebagai jajanan pinggir jalan di kota-kota besar seperti London, Paris, dan New York.

Namun masalah insustri laut yang serakah dan pencemaran lingkungan sempat membuat produsen Tiram sempat ditutup. Perbudakan pekerja anak yang mengupas tiram juga telah dihapuskan, memastikan praktik produksi tiram yang ramah lingkungan dan beretika tentu memerlukan biaya.

Kini Tiram pun telah bergeser menjadi makanan mewah selama dua abad terakhir. Jenis paling mahal adalah Coffin Bay King Oysters, yang harganya bisa mencapai 380 dolar AS (Rp 5,8 juta) per 450 gram.

Baca Juga: Listrik di Bandara Soetta Sempat Padam, AirNav Pastikan Operasi Penerbangan Tak Alami Gangguan

7. Jamur Ulat

Jamur ulat, juga dikenal sebagai Cordyceps sinensis atau “yartsa gunbu”, merupakan jamur unik yang menginfeksi ulat di alam liar.

Jamur yang tumbuh secara alami di dataran tinggi Tibet dan wilayah Himalaya Ini sangat dihargai dalam pengobatan tradisional Tiongkok selama berabad-abad karena manfaat kesehatannya, digunakan untuk mengobati kelelahan, penyakit ginjal, dan gairah seks yang rendah.

Jamur ulat relatif terjangkau di masa lalu, namun meningkatnya permintaan terhadap produk tersebut, kelangkaan dan kondisi pertumbuhan unik yang dibutuhkan jamur ulat, menjadikannya jamur yang dapat dimakan termahal di dunia. Ya, ini lebih mahal daripada truffle putih.

8. Monk Fish (ikan biksu)

Monkfish merupakan menu favorit di kalangan pecinta kuliner dan koki selebritas karena rasanya yang lembut, ringan, dan sangat memuaskan. Namun, sebelumnya, monkfish dianggap sebagai salah satu benda paling mengerikan dari lautan, dilansir laman Form Norway.

Hingga 1980-an, monkfish dianggap sebagai ikan sampah. Bahkan, ketika ikan ini tertangkap di jaring, para nelayan akan melemparkannya kembali ke laut. Di Prancis, ikan ini dilarang dijual dengan kepala masih terpasang.

Status ikan monkfish mulai berubah ketika beberapa koki eksperimental melihat sesuatu yang menarik dari ikan ini, yaitu rasa monkfish seperti foie gras. Hingga akhirnya, monkfish menjadi sajian mewah dengan harga yang tidak ramah di kantong.

9. Daging Wagyu

Wagyu sejauh ini masih menjadi jenis sapi termahal di dunia, dan potongan A5 Kobe Wagyu adalah steak termahal di dunia. Namun, pada awal abad ke-20 Wagyu dianggap kalah dengan bibit sapi impor dari AS dan Eropa.

Di Jepang, setelah Restorasi Meiji pada tahun 1868, sapi asing diimpor, yang menyebabkan terjadinya persilangan besar-besaran antara tahun 1900 dan 1910 dengan ternak asli Jepang. Hibrida ini terdaftar sebagai “Sapi Jepang yang lebih baik”.

Pada tahun 1983, Asosiasi Promosi Pemasaran dan Distribusi Daging Sapi Kobe didirikan untuk mempromosikan merek dagang daging sapi Kobe, menetapkan standar khusus untuk memberi label pada sapi sebagai daging sapi Kobe, sejak itu popularitasnya pun meroket.

Meskipun daging wagyu memiliki kualitas yang luar biasa, hal ini juga merupakan kisah sukses dari pemasaran.

Baca Juga: Pemkab Sumedang Gelar Operasi Pasar Selama 2 Bulan, Sederet Bahan Pangan Dijual Murah, Catat Lokasinya

10. Truffle

Truffle adalah jamur mewah yang dikenal karena rasanya yang enak, lembut, harum, langka, dan sangat mahal. Namun, dulu, jamur ini dikenal sebagai "jamur bodoh" di seluruh dunia.

Dirangkum dari laman Reader's Digest, truffle tumbuh liar di daerah gelap dengan kelembaban pada hari yang hangat dan malam yang sejuk serta pada jenis pohon tertentu seperti ek, pinus, dan hazel. Beberapa varietas truffle membutuhkan waktu 4--6 tahun untuk tumbuh.

Setelah keluar dari tanah, biasanya truffle tidak akan bertahan lama. Semakin banyak waktu yang jamur ini habiskan di luar, semakin cepat truffle kehilangan bau dan rasa yang khas. Oleh karena itu, hampir tidak mungkin untuk membudidayakannya karena kondisi pertumbuhannya yang sulit.

Dulunya, jamur ini memiliki harga yang sangat murah. Bahkan, Napoleon hampir kehilangan kendali atas pasukannya setelah menyajikan ravioli truffle putih di setiap makanan selama sebulan dalam upaya untuk menghemat biaya. Namun, kemudian, seiring berjalannya waktu, truffle telah berubah dari makanan murah menjadi lambang kemewahan.

11. Lobster

Siapa sangka, makanan semahal lobster ternyata dulunya adalah makanan yang hanya dikonsumsi oleh rakyat jelata. Alasannya, penampilan lobster tidak semenarik ikan. Selain itu, dulu lobster adalah serangga laut yang tumbuh terlalu banyak.

Karena dipandang sebagai hama, lobster biasanya diberikan kepada para tahanan dan orang miskin. Bahkan, dulu para petani menggunakan lobster sebagai pupuk tanaman.

Dulu, banyak narapidana berpendapat bahwa memberi makan narapidana dengan lobster adalah hukuman yang kejam dan tidak biasa sehingga akhirnya beberapa negara mengesahkan undang-undang yang melarang penjara untuk memberikan lobster pada narapidana lebih dari dua kali seminggu.

Wah, siapa sangka makanan mewah ini dulunya adalah makanan biasa yang justru identik dengan makanan orang miskin? Jadi, jangan sepelekan makanan yang murah, ya. Bisa jadi, makanan ekonomis yang kamu makan hari ini berubah menjadi makanan mewah suatu hari nanti.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x