Network
PRFMNEWS – Situasi pandemi Covid-19 menyebabkan berbagai aktivitas harus dilakukan di rumah saja, khususnya kegiatan belajar mengajar.
Seluruh tingkatan pendidikan, kini sementara harus melakukan kegiatan belajar mengajar di rumah atau secara daring. Belakangan, sejumlah orangtua mengaku tak bisa membimbing anaknya untuk belajar karena berbagai faktor, seperti malas dan kendala teknologi.
Guru Besar Psikologi Pendidikan dan Bimbingan UPI, Prof. Juntika Nurihsan mengatakan, keluhan karena kegiatan belajar mengajar di rumah kebanyakan datang dari orangtua siswa yang masih dalam rentang usia anak-anak.
Baca Juga: Waspada Penipuan dengan Kedok Lelang Kendaraan dari Kementerian Keuangan
Berdasarkan hasil analisa, kata Prof. Juntika, anak-anak akan malas untuk belajar di rumah karena tidak punya contoh teladan yang bisa dijadikan sebagai jembatan untuk memahami suatu pelajaran.
“Anak SD harus banyak diberikan contoh. Sehingga pertemuan dengan guru itu penting sekali. Karena pendidikan itu bukan hanya tentang mengajarkan pelajaran, tapi memberikan contoh keteladanan, terutama dalam hal komunikasi yang mendidik, penuh pehatian, kasih sayang, dan penuh kepedulian,” urainya saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Selasa 25 Agustus 2020.
Untuk itu, Prof. Juntika mengajak seluruh orangtua siswa, khususnya siswa SD, untuk menjadi figur pengganti sementara guru bagi sang anak di rumah. Selain itu, orangtua siswa diharapkan menciptakan suasa nyaman di rumah saat waktunya sang anak untuk belajar.
“Jadi harus menciptakan suasanya menyenangkan untuk belajar. Karena kalau anak sudah tertarik untuk belajar, maka dia akan belajar dengan sendirinya,” pungkasnya.***
