Belum Ganti Puasa Ramadhan hingga Ramadhan Tahun Berikutnya, Apa yang Dilakukan, Fidyah atau Qadha?

- 19 Maret 2023, 19:30 WIB
Ilustrasi puasa Ramadhan
Ilustrasi puasa Ramadhan /Pixabay/Darwisalwan

PRFMNEWS – Bulan Suci Ramadhan 1444 H/2023 M sebentar lagi akan tiba. Tak terasa umat Islam di seluruh dunia akan melaksanakan ibadah puasa wajib selama sebulan penuh.

Hutang puasa Ramadhan menjadi kewajiban yang harus diganti atau di-qadha oleh umat Islam. Perihal meng-qadha puasa di bulan suci ini tak jarang dipertanyakan sejumlah umat Muslim.

Bagi kaum wanita Muslim usia produktif dan masih menemui periode haid atau menstruasi tentu sudah tak asing lagi dengan kewajiban mengganti puasa Ramadhan.

Baca Juga: Hore! Ada Promo Tiket Tarif Murah Kereta Bandara Soekarno Hatta Mulai 23 Maret 2023

Begitu pula bagi pria maupun perempuan Muslim yang mengalami uzur atau halangan sesuai syar’i sehingga terpaksa harus tidak atau membatalkan puasa Ramadhan.

Namun, apa yang harus dilakukan jika seseorang belum qadha puasa Ramadhan tapi sudah bertemu dengan bulan Ramadhan di tahun selanjutnya?

Dikutip dari Instagram Bimas Islam Kemenag, ada dua macam hukum atau syariat Islam yang mengatur tentang mengganti puasa Ramadhan sesuai dengan alasan orang ini menurut Imam Nawawi dalam Kitab Syarh al-Muhadzab, yaitu:

Pertama, jika tidak qadha puasa hingga Ramadhan berikutnya karena adanya uzur syar'i misalnya sakit, hamil, atau musafir, maka orang ini berkewajiban qadha puasa saja.

Baca Juga: Hindari Penipuan Klik Link Surat Tilang di WA, Begini Cara Resmi Cek Online Kendaraan Ditilang ETLE

Kedua, jika tidak qadha puasa hingga Ramadhan berikutnya karena lalai atau sengaja, maka kewajibannya adalah mengganti puasa dan bayar fidyah sebanyak 1 mud untuk sehari puasa.

Sedangkan bagi orang yang terus menunda qadha puasa, maka kewajiban fidyahnya akan berlipat sejumlah tahun yang ditunda.

Misal A tidak puasa 1 hari pada tahun 2019, kemudian sampai 2022 puasanya itu belum diganti, maka besar fidyah yang harus dibayarnya menjadi 3 mud. Apabila 4 tahun, maka 4 mud, dan begitu seterusnya.

Baca Juga: Pemotor Ketakutan Disangka Dikejar Begal di Parakansaat Bandung, Ternyata karena Suara Knalpot Berisik

Selanjutnya terkait kadar dan jenis fidyah yang dibayarkan, menurut ulama Syafi'iyah dan Malikiyah, ukuran fidyah adalah 1 mud makanan pokok untuk satu hari.

1 Mud = 675 Gram makanan yang orang ini konsumsi sehari-hari.

Sementara jika dalam bentuk uang, berdasarkan SK Ketua BAZNAS No. 07 Tahun 2023 tentang Zakat Fitrah dan Fidyah untuk wilayah DKI Jakarta Raya dan sekitarnya, bahwa nilai fidyahnya sebesar Rp60.000/hari/jiwa.***

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x