Sering Begadang Bikin Badan Gemuk, Pastikan Tidur Tidak Terlalu Malam Untuk Hindari 7 Efek Buruk Lain ini

- 22 Juni 2022, 10:30 WIB
Ilustrasi begadang.
Ilustrasi begadang. /Pixabay/mohamed_hassan/



PRFMNEWS – Begadang atau tidur terlalu malam menjadi kebiasaan yang harus dihindari seseorang. Selain memicu insomnia, begadang bisa menyebabkan efek atau dampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental.

Setidaknya ada 8 efek buruk begadang atau kurang tidur malam terhadap kesehatan seseorang yang disampaikan Kepala Badan Layanan Klinik Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya Herman Sudjarwo.

Jika kurang tidur akibat begadang, maka efek buruk yang bisa muncul pertama adalah risiko peningkatan berat badan menjadi lebih gemuk sehingga bisa berpotensi obesitas.

Herman menyebut, berdasarkan penelitian, orang yang sering begadang bisa mengalami kenaikan berat badan lebih banyak, dibandingkan dengan orang yang tidurnya cukup setiap hari.

Baca Juga: Masih Muda Tapi Sering Begadang, ini Dampak Buruknya Pada Tubuh, kata dr. Ema

“Efek begadang bisa mengganggu metabolisme tubuh. Selain itu, kurang tidur juga bisa membuat tubuh menjadi lebih cepat lapar, sehingga pola makan pun sulit untuk dijaga,” jelasnya, dikutip prfmnews.id dari laman UM Surabaya pada Rabu 22 Juni 2022.

Dampak buruk kedua adalah penuaan dini. Saat begadang dan kurang tidur seseorang akan menghasilkan lebih banyak hormon stres (kortisol). Hormon ini dapat memecah dan merusak struktur kolagen pada kulit, yakni protein yang berfungsi untuk membuat kulit lebih kencang dan elastis.

“Akibat sering begadang, kulit dan wajah menjadi lebih kusam dan kering. Rusaknya kolagen di wajah bisa menyebabkan munculnya garis-garis atau kerutan di wajah, flek atau bintik-bintik kehitaman, serta mata bengkak dan lingkaran hitam di sekitar mata (mata panda),” ucapnya.

Baca Juga: Jemaah Indonesia Ada yang Bawa Surat Tanah ke Madinah

Ketiga adalah mudah lupa. Ketika seseorang tidur, jaringan dan sel-sel saraf di otak akan mengalami proses perbaikan atau regenerasi. Dengan terbentuknya jaringan otak yang sehat, fungsi otak akan senantiasa terjaga.

Regenerasi jaringan otak juga penting untuk memperkuat ingatan atau daya ingat, konsentrasi, dan kemampuan berpikir.

“Sebaliknya, saat seseorang sering begadang, sel-sel dan jaringan otak akan lebih cepat rusak dan sulit diperbaiki. Hal ini bisa membuat fungsi otak terganggu, sehingga akan lebih sering mengantuk, mudah lupa, dan sulit berkonsentrasi,” tuturnya.

Dampak keempat adalah penurunan fungsi otak. Begadang dapat mengurangi daya nalar, kemampuan memecahkan masalah, dan konsentrasi. Kemampuan memperhatikan sesuatu serta tingkat kewaspadaan juga akan mengalami penurunan.

Kelima adalah penurunan gairah seksual (libido). Ketika kurang tidur, tubuh bisa menjadi kelelahan, mengantuk, kekurangan energi, dan lebih mudah stres. Efek begadang ini bisa membuat seseorang kurang bergairah untuk berhubungan intim.

Baca Juga: Viral Pelecehan Seksual Penumpang Wanita di Kereta, Lakukan 4 Hal ini Jika Lihat Atau Alami Kasus Serupa

“Dampak keenam adalah peningkatan risiko gangguan mental. Beberapa riset menunjukkan bahwa orang yang sering begadang akan lebih rentan mengalami gangguan fungsi otak dan juga gangguan tidur berupa insomnia,” terangnya.

Dalam jangka panjang, efek begadang tersebut bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan mental, seperti depresi dan gangguan cemas.

“Terlebih risiko ini juga akan semakin meningkat, jika seseorang memiliki kebiasaan kurang sehat, seperti sering merokok, jarang olahraga, sering stres, dan tidak menjaga pola makan,” paparnya.

Lalu ketujuh adalah peningkatan risiko kanker. Herman menyatakan, penelitian menunjukkan bahwa mereka yang memiliki kebiasaan kurang tidur, atau sering bekerja shift di malam hari, lebih berisiko terkena kanker, jika dibandingkan dengan orang yang tidurnya cukup sehari-hari.

Baca Juga: Tegas! KAI Beri Sanksi Blacklist Pelaku Pelecehan Seksual Terhadap Penumpang Wanita di Kereta Api

Terakhir efek kedelapan adalah penurunan sistem imunitas. Berbagai riset menunjukkan bahwa kebiasaan kurang tidur atau sering begadang, terutama jika waktu tidur kurang dari 6 jam, bisa membuat daya tahan tubuh melemah.

Kondisi tersebut bisa membuat tubuh seseorang lebih rentan terkena infeksi bakteri dan virus, termasuk virus Corona penyebab Covid-19.

Menurut Herman, setiap orang membutuhkan waktu tidur yang berbeda-beda, tergantung usia dan aktivitas sehari-hari. Waktu tidur yang cukup pada orang dewasa adalah 7–9 jam per hari, sedangkan anak-anak selama 10–13 jam.

Baca Juga: Ridwan Kamil Minta Masyarakat Tidak Khawatir Terkait Maraknya Kasus PMK di Jawa Barat

Saat tidur, lanjutnya, tubuh akan beristirahat dan menghasilkan energy, serta memperbaiki jaringan tubuh yang rusak. Tidur juga akan memperbaiki kondisi fisik dan mental.

Sementara pada anak-anak dan remaja, tidur adalah waktu di mana tubuh menghasilkan hormon pertumbuhan. ***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: universitas muhammadiyah surabaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x