Kumpulan Fakta Menarik Gerhana Bulan Total 2021

26 Mei 2021, 18:37 WIB
Gerhana Bulan Total yang terlihat dari Simpang Cimuncang, Kota Bandung, Rabu 26 Mei 2021 /Dok ATCS Dishub Kota Bandung.

PRFMNEWS - Gerhana Bulan Total yang terjadi pada hari ini, Rabu 26 Mei 2021, menyimpan beragam fakta menarik. 

Gerhana Bulan Total pada tahun ini, terlihat dilaporkan terlihat di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

Fonemena Gerhana Bulan Total juga punya julukan keren, yakni Super Blood Moon. Ya, Gerhana Bulan Total dinamakan Super Blood Moon dikarenakan memancarkan warna merah ketika berada pada puncak kemunculannya.

Pantauan Redaksi PRFM, fenomena astronomi akan terlihat dari Australia, Asia Timur, pulau-pulau di Pasifik, serta Amerika Serikat bagian Barat.

Baca Juga: Dukung Terowongan Curug Jompong Atasi Banjir di Kabupaten Bandung, Dadang Supriatna Ingin Bangun Kolam Retensi

Melansir ANTARA, masyarakat di Pantai Barat Amerika Serikat, dari California Selatan hingga Negara Bagian Washington, melihat Gerhana Bulan Total sekira pukul 1.47 pagi waktu Pasifik pada hari ini, Rabu 26 Mei 2021.

Di Indonesia sendiri, puncak gerhana terjadi pada pukul 18.18 WIB atau 19.43.18 WITA atau 20.43.18 WIT dengan jarak 357.464 kilometer dari bumi.

Pada awalnya bulan hanya akan memasuki bayangan terluar bumi yang disebut penumbra. .

Setelah beberapa jam, bulan akan bergerak lebih dalam ke dalam bayangan, di mana bulan akan terlihat seolah-olah ada sesuatu yang menggigitnya.

Selama fase ini, warnanya mulai berubah menjadi kemerahan. Ini akan dimulai sekitar pukul 2.45 pagi waktu Pasifik.

Pada pukul 4.11 pagi waktu Pasifik, bulan jatuh sepenuhnya di dalam bayangan payung bagian dalam bumi dan sepenuhnya akan menjadi merah tua yang dalam.

Baca Juga: Kerugian Akibat Kebakaran Kios di Karang Setra Capai Rp60 Juta

Keunikan orbit bulan menunjukkan bahwa gerhana total ini akan relatif singkat, berlangsung sekitar 14 menit dan berakhir pada 4.25 pagi waktu Pasifik.

Beberapa gerhana bulan total berlangsung selama hampir satu jam.

Gerhana bulan terjadi ketika planet kita berada di antara matahari dan bulan.

Terkadang, pergerakan langit bulan menyebabkannya hanya menyentuh sebagian bayangan bumi, menyebabkan gerhana bulan parsial, yang seringkali sulit untuk dilihat.

Tapi pada gerhana yang terjadi pada Rabu 26 Mei 2021, bulan benar-benar terhalang oleh sebagian besar Bumi.

Selama kejadian itu, sejumlah kecil sinar matahari dilensa di sekitar tepi bumi. Atmosfer bumi menyaring semuanya kecuali panjang gelombang yang lebih panjang dan lebih merah, yang diproyeksikan ke bulan.

Baca Juga: Geger Penemuan Ular di Komplek Soreang Residence Siang Ini

 

Orbit bulan bukanlah lingkaran sempurna di sekitar bumi, melainkan elips, jadi terkadang ia akan semakin dekat dan jauh dari planet kita.

Gerhana Bulan Total kali ini membuat bulan tampak sekitar tujuh persen lebih besar dan lebih terang dari biasanya, meskipun kebanyakan orang akan kesulitan membedakannya.

Saat bulan berada di dekat cakrawala, bulan cenderung tampak sangat besar.

Menurut prediksi sejumlah Lembaga Antariksa dari berbagai negara, Gerhana Bulan Total baru akan terjadi lagi pada 16 Mei 2022.***

 

Editor: Indra Kurniawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler