Hati-hati! Ini Daftar 8 Sesar Aktif di Jawa Barat yang Bisa Timbulkan Gempa Dahsyat

- 11 Januari 2024, 13:00 WIB
Ilustrasi gempa bumi.
Ilustrasi gempa bumi. /PRFM

PRFMNEWS - Beberapa waktu lalu terjadi gempa di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat (Jabar) pada malam tahun baru berkekuatan magnitudo 4,8 ini terjadi dan diyakini timbul akibat adanya aktivitas dari sesar aktif.

Sesar atau yang dikenal juga sebagai patahan (fault) merupakan aktivitas geologi yang disebabkan oleh pergeseran antara satu blok batuan dengan blok batuan lainnya. Aktivitas pergeseran itu yang dapat menyebabkan gempa bumi baik dalam skala besar atau kecil, tergantung pusat pergerakannya.

Tercatat jika saat ini ada sebanyak 81 sesar aktif yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Dari puluhan sesar aktif tersebut, ada beberapa berada di Jawa Barat, termasuk sesar Cileunyi – Tanjungsari.

Baca Juga: Waspada! Wilayah Ini Masuk Zona Merah Sesar Lembang yang Berpotensi Gempa Dahsyat

Berikut rincian sesar-sesar aktif di Jabar:

1. Sesar Cimandiri

Sesar Cimandiri merupakan yang paling tua (berdasarkan umur kapur). Sesar ini membentang mulai dari Teluk Pelabuhan Ratu menerus ke timur melalui Lembah Cimandiri, Cipatat-Rajamandala, Gunung Tangkuban Perahu - Burangrang dan diduga menerus ke timur laut menuju Subang.

Secara keseluruhan, jalur sesar ini berarah timur laut-barat daya dengan jenis sesar mendatar hingga oblique (miring).

Aktivitas sesar ini ditunjukkan dengan terjadinya gempa bumi yang cukup signifikan yaitu pada 1910 di Padalarang, pada 1982 di Cianjur, Rajamandala, dan tahun 1844 di wilayah Cianjur. Gempa signifikan terakhir terjadi pada Senin (21/11) lalu dengan magnitudo M 5,4.

2. Sesar Baribis

Sesar Baribis merupakan sesar utama di utara Jawa Barat. Dari hasil penafsiran foto udara dan citra landsat, diketahui di bagian utara dijumpai adanya kelurusan regional yang arahnya barat laut tenggara. Arah kelurusan ini selanjutnya menerus ke arah tenggara.

BMKG menyebut di daerah Kadipaten tepatnya di Desa Baribis ditemukan sejumlah bidang sesar dan struktur sesar minor yang memotong tubuh batu-gamping.

Gempa bumi yang cukup kuat yang bersumber dari sesar ini adalah gempa bumi pada 1862 di Karawang.

Baca Juga: Lokasi Sesar Baru Penyebab Gempa Lintasi Kota Sumedang, Ini 4 Saran BMKG Antisipasi Dampak Terburuk

3. Sesar Lembang

Sesar Lembang yang letaknya di utara Bandung membentang sepanjang kurang lebih 30 kilometer dengan arah barat-timur. Sesar ini berjenis sesar mendatar (strike slip) dengan sedikit ada komponen vertikal.

Gawir sesar Lembang dapat diamati dengan baik di daerah Cibodas sekitar 3 kilometer ke arah timur dari Maribaya. Di lokasi ini tampak jelas bahwa gawir sesar Lembang terdiri atas beberapa bidang yang menangga (steep fault).

Walau gawir sesarnya berkembang baik, tidak ditemukan jejak-jejak pergeseran berupa cermin sesar. Salah satu bukti adanya jalur sesar di lokasi ini adalah berkembangnya struktur kekar pada batuan beku andesitik dengan intensitas yang sangat tinggi.

Gempa bumi akibat sesar lembang pernah terjadi pada 28 Agustus 2011 dengan Magnitudo 3.3 pada kedalaman yang sangat dangkal hingga mengakibatkan dampak signifikan.

Saat itu, 384 rumah warga di Kampung Muril, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, rusak. Kemudian, terjadi lagi gempa bumi 14 dan 18 Juni 2017.

Sementara itu, aktivitas kegempaan terbaru yang tercatat pada Sesar Lembang terjadi pada tanggal 13 Desember 2021 dengan kekuatan M 2.5.

4. Sesar Cipamingkis

Sesar Cipamingkis yang berada di wilayah timur Sukabumi dan wilayah barat Cianjur memiliki arah jalur dari barat daya ke timur laut.

Jika dilihat historisnya, Sesar ini pernah memicu puluhan gempa bumi dengan kekuatan relatif sangat kecil pada tahun 2018 silam.

5. Sesar Gersela

Sesar Garut Selatan atau Sesar Gersela merupakan sesar aktif yang memanjang dari Selatan Garut hingga ke Selatan Bandung, sepanjang 42 kilometer.

Sesar ini terbagi dalam dua segmen, yaitu segmen Rakutai dan segmen Kencana. Namun, diketahui kedua segmen tersebut sama-sama aktif.

Adapun aktivitas gempa yang terjadi pada zona ini dominan memiliki mekanisme sumber patahan geser atau strike slip.

Baca Juga: Sumedang Rawan Gempa Akibat Dikepung Sesar Aktif, Begini Penjelasan BMKG

6. Sesar Citarik

Sesar Citarik yang membentang membelah Jawa Barat dari selatan sampai utara, mulai dari Teluk Pelabuhan Ratu, antara Gunung Salak - Pangrango, Bogor, Jonggol, dan berujung di Bekasi.

Adapun aktivitas sesar ini masih aktif setidaknya sampai 2021 kemarin. BMKG mencatat pada 10 November 2019 terjadi gempa magnitudo 3,2, pusat gempa berada di Bekasi, lalu pada 4 Januari 2021 terjadi gempa dengan magnitudo 2,4, pusat gempa terjadi di Jonggol.

7. Sesar Cugenang

Sesar Cugenang 'ditemukan' usai gempa merusak dengan kekuatan M 5,6 di Cianjur, Senin, 21 November 2022. Sebelumnya, BMKG menuding gempa dipicu Sesar Cimandiri.

Berdasarkan analisis citra satelit dan foto udara, BMKG menyebut Sesar Cugenang membentang kurang lebih 9 kilometer dan melintasi paling tidak sembilan desa.

Delapan desa tersebut masuk wilayah Kecamatan Cugenang yakni Desa Ciherang, Desa Ciputri, Cibeureum, Nyalindung, Mangunkerta, Sarampad, Cibulakan, dan Desa Benjot. Satu desa lainnya, Nagrak, ada di wilayah Kecamatan Cianjur.

8. Sesar Cileunyi-Tanjungsari

Pada Minggu, 31 Desember 2023, Sumedang diguncang rentetan tiga gempa yang dirasakan. Yang terkuat adalah lindu M 4,8 dengan kedalaman 5 km pukul 20.34 WIB.

BMKG mengungkap sumbernya adalah Sesar Cileunyi-Tanjungsari, salah satu sesar aktif di Cekungan Bandung, selain Sesar Lembang.

Majriyono dkk. dari Pusat Survei Geologi, dalam studi bertajuk 'Identifikasi Sesar Aktif Daerah Cekungan Bandung Data Citra Landsat dan Kegempaan', 2008, khusus Cekungan Bandung, mengatakan Kelurusan Sesar Cileunyi-Tanjungsari mengarah ke timur laut-barat daya.

Dua pusat gempa yang diduga dipicu oleh aktivitas sesar ini terletak di bagian barat laut, sehingga sesar ini diperkirakan mempunyai kemiringan ke arah barat laut. Gaya utama berarah timur laut-barat daya, sehingga sesar ini merupakan tipe sesar mendatar mengiri.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah