Network
PRFMNEWS - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan sistem pemantauan gerakan tanah pada Sesar Lembang yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat, untuk mengatasi permasalahan kota yang dibangun dengan ancaman sesar aktif.
Sesar Lembang merupakan sebuah patahan geser aktif yang terletak di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Gempa-gempa kecil selama ini terjadi di wilayah Lembang dan sekitarnya menunjukkan bahwa aktivitas Sesar Lembang mempunyai potensi untuk menyebabkan bencana tidak hanya akibat penguatan goncangan pada daerah tanah lunak, tetapi juga kegagalan lereng batuan dan tanah di sepanjang zona sesar tersebut.
Berdasarkan penelitian Puslit Geoteknologi LIPI (2008) bertajuk “Identifikasi Daerah Rawan Gempa Berbasis SIG di Daerah Lembang dan Sekitarnya”, ada lima zona merah di jalur Sesar Lembang, yang berisiko terdampak gempa paling dahsyat.
Baca Juga: Heboh Kabar Potensi Gempa Dahsyat Sesar Lembang, Begini Penjelasan Lengkap BMKG
Lima zona merah tersebut disimpulkan dari hasil peta percepatan tanah maksimum Peak Ground Acceleration (PGA) yang diperoleh dalam studi. Peta diasumsikan dengan sumber gempa di daerah Maribaya dengan magnitudo 6.
Lima zona PGA mengindikasikan besaran percepatan tanah yang mungkin terjadi, jika suatu waktu ada gempa yang akibatkan oleh aktivitas Sesar Lembang.
Zona merah Sesar Lembang dari hasil overlay peta PGA dengan peta permukiman meliputi lima kecamatan, serta 42 desa sekitar Sesar Lembang. Lima zona merah tersebut antara lain:
1. Lembang
