PRFMNEWS - Baru-baru ini sebuah portal berita online mengabarkan bahwa adanya potensi gempa yang diakibatkan aktivitas Sesar Lembang.
Berita tersebut menyebut bahwa masyarakat harus waspada potensi gempa dashyat yang akan terjadi pada 2021 ini, yang disebabkan aktivitas Sesar Lembang.
Kepada Redaksi PRFM, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dengan tegas menyatakan bahwa portal berita itu keliru dalam mengabarkan soal Sesar Lembang.
Seperti apa penjelasan yang benar terkait Sesar Lembang? Berikut pemaparan BMKG.
Baca Juga: Jadi Polemik, Distaru Kota Bandung Putuskan Berdayakan Warga Pemikul Jenazah
Baca Juga: Kronologi Kasus Katlen, Anak 9 Tahun yang Dibawa Kabur dari Bandung ke Medan
Sesar Lembang merupakan sesar aktif dengan panjang sekitar 25-29 Km yang terbagi menjadi tiga segmen. Berdasarkan kajian paleoseismik, Sesar Lembang mengalami pelepasan energi (gempabumi) tahun 1600 lalu.
Hingga saat ini, aktivitas gempa bumi terakhir yang terekam seismograf BMKG yaitu tahun 2010-2012 sebanyak 14 kejadian.
"Dari kejadian tersebut hanya satu gempa bumi yang dirasakan, yakni pada 28 Agustus 2011 silam," ucap Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu kepada Redaksi PRFM, Selasa 26 Januari 2021.