Sumedang Rawan Gempa Akibat Dikepung Sesar Aktif, Begini Penjelasan BMKG

- 8 Januari 2024, 18:30 WIB
Tampak ruangan laboratorium komputer SMKN Situraja Kabupaten Sumedang yang mengalami kerusakan dampak gempa yang mengguncang Sumedang.*
Tampak ruangan laboratorium komputer SMKN Situraja Kabupaten Sumedang yang mengalami kerusakan dampak gempa yang mengguncang Sumedang.* /kabar priangan/Nanang S/

PRFMNEWS - BMKG menyatakan wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, masuk kategori rawan gempa bumi akibat faktor secara geografis terletak pada wilayah dekat sumber gempa yang berasal dari zona tumbukan Lempeng Indo-Australia dan Eurasia di Samudera Hindia. Selain itu, Sumedang juga disebut dikelilingi banyak sesar aktif baik sesar baru maupun lama yang sudah terpetakan.

“Kabupaten Sumedang merupakan wilayah rawan gempa dengan sumber gempa berasal dari zona tumbukan Lempeng Indo-Australia dan Eurasia di Samudera Hindia, serta dari beberapa sesar aktif di daratan yang sudah terpetakan,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan resminya, Senin 8 Januari 2024.

Daftar sesar aktif dengan lokasi melintasi wilayah Kabupaten Sumedang sehingga rentan memicu gempa bumi, ujar Dwikorita, antara lain Sesar Cimandiri, Sesar Cugenang, Sesar Lembang, Sesar Cipamingkis, Sesar Garsela, Sesar Baribis, Sesar Cicalengka, Sesar Cileunyi-Tanjungsari, Sesar Tomo dan Sesar Cipeles, serta beberapa sesar aktif lainnya yang belum terpetakan.

Baca Juga: Misteri Arang Kayu Purba Ditemukan Badan Geologi di Lokasi Sesar Baru Penyebab Gempa Sumedang

Dwikorita menambahkan, BMKG berhasil mengidentifikasi adanya sesar baru yang menjadi penyebab gempa Sumedang pada 31 Desember 2023 lalu. Sesar baru tersebut diketahui belum pernah terpetakan sebelumnya.

"Memperhatikan sebaran gempa bumi susulan, tatanan tektonik (tectonic setting), dan analisis mekanisme sumbernya, gempa bumi tersebut disebabkan oleh sesar aktif yang melewati Kota Sumedang yang semula belum terpetakan, untuk selanjutnya sesuai analisis data seismisitas BMKG disebut Sesar Sumedang," ungkap Dwikorita.

Sementara berdasarkan Katalog Gempa Bumi Merusak dari BMKG (2020), lanjut Dwikorita, wilayah Sumedang sebelumnya telah mengalami gempa sebanyak dua kali, yaitu pada 14 Agustus 1955 menyebabkan banyak kerusakan bangunan, dan pada 19 Desember 1972 dengan kekuatan M4,5 mengakibatkan kerusakan bangunan dan longsoran.

"Gempa yang terjadi pada 31 Desember 2023 lalu tidak hanya dirasakan di Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung saja, namun juga dirasakan hingga Kota Bandung, Kabupaten Sumedang, hingga Kabupaten Garut," imbuhnya.

Baca Juga: Penemuan Sesar Baru Penyebab Gempa Sumedang Picu Kerusakan Terparah, Ternyata di Sini Lokasinya

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x