Penemuan Sesar Baru Penyebab Gempa Sumedang Picu Kerusakan Terparah, Ternyata di Sini Lokasinya

- 5 Januari 2024, 20:00 WIB
Ilustrasi gempa bumi
Ilustrasi gempa bumi /Pixabay/Tumisu

PRFMNEWS – Badan Geologi (BG) Kementerian ESDM menemukan sesar atau patahan baru penyebab gempa bumi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Sesar baru ini ditemukan tim tanggap darurat BG usai mengecek kondisi geologi setelah gempa magnitudo 4,8 (M4,8) mengguncang Sumedang pada Minggu, 31 Desember 2023.

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melaporkan temuan terbaru segmen Sesar Cipeles yang menjadi penyebab gempa bumi di Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat.

Penyelidik Bumi Ahli Muda dari Pusat Survei Geologi Joko Wahyudino mengatakan patahan baru yang muncul dan ditemukan tim yakni Sesar Cipeles. Patahan terbaru ini di permukaan, memotong lapisan tanah, dan merobohkan beberapa rumah saat gempa Sumedang terjadi.

Baca Juga: Usai Tinjau Sekolah Terdampak Gempa di Sumedang, Kadisdik Jabar Buka Opsi Skema Pembelajaran Hybrid

"Segmen Sesar Cipeles adalah sebuah sesar aktif yang kami temukan di lapangan," kata Joko dikutip prfmnews.id dari ANTARA, Jumat 5 Januari 2024.

Lokasi Sesar Cipeles, ujar Joko, berada di aliran Sungai Cipeles dengan arah segmen patahan barat daya – timur laut relatif ke arah utara. Segmen patahan Cipeles berada di ujung timur laut Sesar Cileunyi – Tanjungsari.

Saat kejadian gempa Sumedang pada 31 Desember 2023 dengan kekuatan terbesar yakni M4,8, bangunan rumah di dekat lokasi Sesar Cipeles berada mengalami kerusakan paling parah yakni di Kampung Babakan Hurip, Sumedang Utara, yang memang berada tak jauh dari Sungai Cipeles.

Baca Juga: Teliti Fenomena Gempa Sumedang, Tim ITB Pasang Seismograf

Para penyelidik kebumian yang melakukan observasi lapangan berhasil menemukan beberapa bukti patahan, baik itu patahan tua dan patahan muda yang terjadi akibat gempa bumi.

Penyelidik Bumi Ahli Muda Pusat Riset Geologi Sukahar Eka Adi Saputra mengatakan pihaknya menginterpretasikan segmen patahan itu kembali aktif atau reaktivasi.

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah