Pemdaprov Jabar Targetkan Tahun Depan Prevalensi Stunting Turun ke Angka 14 Persen

- 8 Desember 2023, 14:28 WIB
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat menargetkan prevalensi stunting turun pada 2024.
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat menargetkan prevalensi stunting turun pada 2024. /

PRFMNEWS - Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemdaprov Jabar) pasang target prevalensi stunting turun pada tahun 2024.

Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin optimistis target penurunan prevalensi stunting pada tahun 2024 bisa turun ke angka 14 persen mengikuti target nasional.

Untuk menurunkan prevalensi stunting, Bey menyatakan pihaknya terus mendorong upaya-upaya penanganan mulai pemenuhan gizi semenjak kehamilan hingga infrastruktur mumpuni seperti akses air bersih dan sanitasi.

"Insyaallah, (target 14 persen) saya yakin bisa tercapai di 2024,” ungkap Bey saat ditemui usai kegiatan Evaluasi Terpadu Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Jawa Barat di Hotel Pullman, Kota Bandung, Senin 23 Oktober 2023.

“Ada dua intervensi, yang satu betul-betul ditujukan pada anak, satu lagi ini yang harus dikerjakan bersama-sama seperti sanitasi dan air. Jadi tak hanya makanan atau sampai ibu hamil, tapi juga semuanya harus diperhatikan bersama-sama,” paparnya.

Sementara itu, merujuk pada angka Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat elektronik (e-PPGBM), angka stunting di Jabar saat ini hanya 6,01 persen, dengan data by name by address balita stunting sebanyak 178.058 per 15 Oktober 2023, dari sebelumnya 183.440 balita pada 2022.

Angka tersebut masuk dalam kategori rendah, meskipun terdapat perbedaan data sebesar 14,19 persen jika dibandingkan dengan data SSGI. Upaya perbaikan kualitas data telah dilakukan melalui pelaksanaan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 dengan peningkatan jumlah sampling.

Sementara itu, merujuk pada angka Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat elektronik (e-PPGBM), angka stunting di Jabar saat ini hanya 6,01 persen, dengan data by name by address balita stunting sebanyak 178.058 per 15 Oktober 2023, dari sebelumnya 183.440 balita pada 2022.

Angka tersebut masuk dalam kategori rendah, meskipun terdapat perbedaan data sebesar 14,19 persen jika dibandingkan dengan data SSGI. Upaya perbaikan kualitas data telah dilakukan melalui pelaksanaan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 dengan peningkatan jumlah sampling.

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x