Pemdaprov Jabar Targetkan Tahun Depan Prevalensi Stunting Turun ke Angka 14 Persen

- 8 Desember 2023, 14:28 WIB
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat menargetkan prevalensi stunting turun pada 2024.
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat menargetkan prevalensi stunting turun pada 2024. /

Kabar baiknya Jawa Barat mendapat apresiasi dari Kementerian Kesehatan soal penurunan stunting.

Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes Maria Endang Sumiwi mengungkapkan, penurunan stunting di provinsi dengan penduduk terbanyak ini menyumbang presentase yang besar untuk Indonesia.

“Untuk suatu provinsi yang jumlah penduduknya sangat besar, pencapaian Jawa Barat bukan hal yang mudah. Penduduknya sampai 50 juta, (stunting) turun dari angka 24 persen ke angka 20 persen dalam satu tahun. Saya ucapkan selamat,” ujar Maria.

“Apa yang terjadi di Jabar itu akan terefleksikan dalam data nasional karena Jawa Barat menyumbang persentase yang besar untuk data nasional. Ini adalah provinsi yang terpenting untuk penurunan stunting,” tuturnya.

Maria menyebutkan, pihaknya telah melakukan analisis data stunting di tahun 2021 dan 2022.

Hasilnya, terdapat potensi angka penambahan stunting baru, yakni stunting baru pertama balita usia 0 sampai 1 tahun sebanyak 580.000 balita serta stunting baru kedua balita usia 1 sampai 2 tahun sebanyak 900.000 anak.

“Jadi kita ada dua titik krusial dimana ada stunting-stunting baru, yaitu di usia 0 sampai 1 tahun dan usia 1 sampai 2 tahun. Kalau tidak bisa ditahan stunting barunya, maka kita akan sulit untuk menurunkan stunting,” tegas Maria.

Maria menambahkan, fokus program dari Kemenkes dalam menekan angka stunting baru tersebut dilakukan melalui intervensi spesifik pada masa sebelum lahir dan sesudah lahir, mulai dari skrining anemia dan konsumsi tablet tambah darah (TTD) pada remaja putri, pemeriksaan kehamilan, konsumsi TTD dan pemberian makanan tambahan energi pada ibu hamil.

Selain itu dilakukan pemantauan pertumbuhan balita, ASI eksklusif, pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI), tata laksana balita dengan masalah gizi dan peningkatan imunisasi pada balita.***

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah