PRFMNEWS - Gaduh tentang rekayasa genetik nyamuk Wolbachia, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Jawa Barat Vini Adiani Dewi menyatakan tidak ada rekayasa genetika terkait nyamuk Wolbachia.
Vini mengatakan, pada dasarnya Wolbachia merupakan bakteri yang dimiliki oleh beberapa jenis serangga.
Ia juga mengatakan, dari beberapa ilmu yang didapatkannya, bakteri Wolbachia itu merupakan bakteri alami yang ada pada sekitar delapan serangga dengan salah satunya lalat limbah.
"Dari beberapa ilmu yang saya dapatkan, Wolbachia itu merupakan bakteri alami yang ada di beberapa serangga. Serangga yang memiliki Wolbachia di tubuhnya itu kalau tidak salah ada delapan, salah satunya serangga yang biasa kita sebut rametuk, itu salah satu serangga yang mengandung Wolbachia," jelasnya dikutip dari ANTARA.
"Nah ternyata setelah diselidiki jika nyamuk Aedes Aegypti diberi bakteri Wolbachia maka si virus itu tidak hidup. Jadi tidak ada rekayasa genetik karena bakterinya (adalah) bakteri alamiah, hanya dipindahkan dari tubuh serangga lain ke tubuh nyamuk Aedes Aegypti," sambungnya.
Dalam keterangannya, Vini juga mengungkapkan persiapan penerapan pemutusan rantai penularan virus Demam Berdarah (DBD) di Kota Bandung sudah dipersiapkan sejak tahun 2021.
Baca Juga: Pro Kontra Nyamuk Wolbachia “Bill Gates” Guna Tekan Kasus DBD, Pakar Kesehatan Ungkap Fakta ini