Ada KLB Difteri di Garut, Dinkes Jabar Lakukan Imunisasi

- 1 Maret 2023, 15:16 WIB
Imunisasi difteri di Garut yang digelar Dinkes Jabar.
Imunisasi difteri di Garut yang digelar Dinkes Jabar. /Jabarprov.go.id/

PRFMNEWS - Seiring dengan adanya wabah difteri di Garut, Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat (Jabar) melakukan Outbreak Response Immunization (ORI). Hal ini dilakukan guna menanggulangi wabah difteri tersebut.

Menurut Kepala Bidang Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Jabar Rochady, ORI ini baru digelar di Kecamatan Pangatikan yang sudah positif terjadi wabah difteri.

"Jadi baru kita lakukan di Kabupaten Garut, khususnya di Kecamatan Pangatikan yang sudah positif, sementara enam daerah lainnya masih dilakukan pemeriksaan sampling di laboratorium," kata Rochady di Kota Bandung, Selasa 28 Februari 2023 kemarin.

Baca Juga: Perhatikan Ciri-ciri dan Gejala Penularan Difteri, Jangan Sampai jadi KLB di Bandung!

Ia menuturkan, sasaran ORI di Kecamatan Pangatikan lebih dari 11.000 dari golongan usia 0 hingga 11 bulan, bayi di bawah dua tahun, anak usia sekolah kelas 1, kelas 2, dan kelas 5.

"Namun kemarin kita menghadapi kendala cuaca hujan besar, jadi target 1.800 di kecamatan itu baru 800 sasaran yang diimunisasi. Maka dalam seminggu ini kita akan kejar ORI di Kecamatan Pangatikan" ujarnya.

Upaya imunisasi tersebut menurut Rochady, selain untuk meningkatkan kekebalan tubuh, juga pada kasus tertentu untuk mengisolasi penyebaran penyakit agar tidak meluas ke tempat lain.

Baca Juga: Garut Ditetapkan KLB Difteri, Kenali Gejala dan Pencegahannya

"Selain itu penerapan protokol kesehatan tetap harus dilakukan karena cara penyebaran difteri ini sama dengan COVID-19 melalui droplet, pemakaian alat makan dan alat-alat lain secara bersamaan," terangnya.

Sejauh ini menurut Rochady, Jabar tidak menetapkan kasus difteri sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). KLB baru dinyatakan di Kabupaten Garut saja.

Ketua Tim Surveilans Dinkes Jabar Dewi Ambarwati mengatakan, sebagian warga sekitar tidak menyadari penyakit difteri sehingga lalai dalam penanganan pertama.

Gejala Difteri

"Gejala-gejalanya demam dan sakit menelan. Kemudian kalau dilihat di pangkal tenggorokannya ada selaput putih keabuan. Nah itu harus segera ditangani karena kalau terlambat, racun dari difteri itu bisa sampai ke jantung, dan itulah yang menyebabkan kematian," paparnya.

Untuk enam daerah lain yang terdapat suspek difteri, Dewi menjelaskan, Dinkes Jabar juga melakukan penanganan dengan memberikan Anti Difteri Serum (ADS) terhadap pasien suspek, pelacakan kontak erat, dan pengambilan sampel dari suspek.

Enam daerah itu adalah Cianjur, Tasikmalaya, Indramayu, Karawang, Bandung Barat, Kota Bogor, dan Sukabumi.

Baca Juga: Polisi Temukan Dua Sajam di TKP Penemuan Dua Mayat Wanita Dicor di Bekasi

"Sudah kita lakukan treatment di enam daerah tersebut, tinggal menunggu hasil laboratoriumnya," tuturnya.

Dewi juga menyampaikan, direncanakan istri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Atalia Praratya Ridwan Kamil akan berkunjung ke Garut hari ini untuk menyampaikan belasungkawa terhadap keluarga pasien meninggal dan kampanye pentingnya vaksinasi.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x