PRFMNEWS - Ratusan warga Kecamatan Surian, Sumedang berunjuk rasa ke Kantor Pusat Pemerintahan Sumedang karena akses jalan warga terputus oleh air dari Bendungan Sadawarna.
Warga Surian yang biasanya menggunakan Jalan PUK untuk beraktivitas ke luar wilayahnya kini harus menggunakan perahu karena jalan itu terputus setelah pemerintah mulai menggenai Waduk Sadawarna sejak dua pekan lalu.
Jalan lingkar atau akses jalan baru yang dijanjikan pemerintah pun ternyata belum tuntas seratus persen sehingga belum bisa digunakan oleh warga. Aktivitas warga pun terhambat.
Baca Juga: Bupati Sumedang Sebut Jalan Cadas Pangeran akan Dipasang Alat Peringatan Dini Pendeteksi Longsor
Tokoh Masyarakat Surian, Asim Gunawan yang mewakili warga Surian mengungkapkan, warga menuntut Pemkab dan DPRD Sumedang untuk segera menuntaskan janjinya menyelesaikan pembangunan jalan Lingkar Timur.
"Warga terganggu aktivitas sehari-hari dampak dari Bendungan Sadawarna. Pada 2 Desember mulai ditutup (menggenani), aktivitas Jalan PUK terhambat karena tergenang, ada gantinya Jalan Lingkar, tapi itu belum selesai," tutur Asim, Rabu 14 Desember 2022.
Asim menjelaskan, sebelum bendungan digenangi, pihak BBWS Citarum sempat menjanjikan bahwa Jalan PUK tetap bisa dilintasi warga karena tidak akan terendam semuanya, tapi nyatanya sekarang jalan itu teredam dan hanya bisa dilewati menggunakan perahu.
"Sementara ada perahu, tapi kalau aktvitias masyarakat mau kerja itu terhambat. Perahu juga bukan resmi," katanya.
Diketahui, Bendungan Sadawarna yang berpusat di Kecamatan Cibogo, Kabupaten Subang itu mulai digenangi air pada 1 Desember 2022.