Patahan tersebut kata dia, berpotensi memicu padatnya gempa dangkal dan menjadikan kawasan tersebut rawan gempa secara permanen.
"Kekuatan (Magnitudo) 4, 5, atau 6 bisa menimbulkan kerusakan signifikan," imbuhnya.
Baca Juga: UPDATE Gempa Cianjur, BMKG Sebut Titik Koordinat Ada di Sukalarang Sukabumi
Bahkan berdasarkan catatan sejarah, gempa merusak di kawasan tersebut banyak terjadi sejak tahun 1844.
Melihat kawasan rawan bencana gempa ini, Daryono mengingatkan pentinya upaya identifikasi sumber gempa hingga mitigasi konkrit dan struktural.
"Rawannya wilayah Cianjur, Sukabumi, Lembang, Purwakarta maka penting dilakukan upaya identifikasi sumber gempa. Dalam hal ini identifikasi jalur sesar aktif, harus diteliti lagi dengan kejadian gempa ini," tegasnya.***