Network
Selain dari US, kronologi rekayasa aksi meninggal hingga hidup lagi ini didapat Sigiro usai memeriksa 10 saksi, mulai dari 2 sopir ambulans, 2 pegawai hotel di Jakarta Selatan, dan warga yang sempat menyaksikan US terbaring di peti mati.
"Penyelidikan itu serangkaian tindakan penyelidik untuk menentukan peristiwa atau perbuatan ini pidana atau tidak. Itu yang sedang kami dalami," katanya, dikutip prfmnews.id dari laman ANTARA.
Sigiro menjelaskan, hasil dari pemeriksaan para saksi, US diketahui bersama istrinya membeli peti mati dengan alasan untuk keluarganya di Bogor yang meninggal dunia.
Baca Juga: Orang Tua Remaja Viral Tendang Nenek-nenek Meminta Maaf, Polisi Tetap Periksa Pelaku
Kemudian, lanjutnya, US bersama sang istri diantar menggunakan mobil ambulans membawa peti jenazah dari Jakarta Selatan menuju Bogor.
"Kemudian berhenti di Rest Area Cibubur, pada waktu itu suami istri ini masih duduk di belakang bersama dengan peti tersebut. Selesai istirahat, si istri tinggal sendirian suaminya sudah nggak ada. Ditanya sama sopir ambulans 'di mana bapak', 'sudah tinggalin aja dia sudah pergi'," jelasnya.
Ia melanjutkan, ternyata US masuk ke dalam peti mati saat di rest area. Karena, kondisi peti mati yang awalnya dikemas plastik, saat diturunkan dari mobil ambulans di Bogor sudah dalam kondisi tanpa ditutup plastik.
Sugiro menuturkan pula bahwa kepolisian justru menemukan fakta lain dari hasil pemeriksaan sopir ambulans, yaitu US ternyata sedang terlilit utang.
"Dari rest area ke tempat tujuan, si istri curhat terlilit utang, nah itu yang kami dalami. Kami tanyakan kebenarannya," bebernya.***
