”Diperkirakan hasilnya sekitar 4 jam sudah bisa terlihat, dan kapasitas pelaksanaan sampel Swab perhari 30 Sample, nanti akan kita tambah lagi alatnya,” tuturnya.
Baca Juga: BPJS Bakal Hapus Pengkelasan Layanan, Ridwan Kamil: Yang Penting Kualitas Pelayanan Jangan Turun
Sementara itu, Direktur RSUD dr. Slamet Garut Husodo mengatakan, pelayanan labolatorium PCR yang baru saja diresmikan operasionalnya oleh Bupati Garut diutamakan untuk melayani kasus ODP dan PDP yang ada di kabupaten Garut, untuk pelayanan Umum masih dalam tahap evaluasi.
”Hal lain bahwa sesuai dengan tenaga medis dan alat yang ada, kami melayani 30 sample PCR setiap harinya, namun kami telah mengusulkan kepada Pemkab untuk menambah satu mesin lagi guna pelayanan maksimal bagi kebutuhan percepatan pencegahan Covid-19 di kabupaten Garut,” pintanya.
Baca Juga: Setelah 24 Hari Tanpa Kasus Positif Covid-19, Selandia Baru Umumkan 2 Kasus Baru Impor dari Inggris
Dalam tes swab Covid-19, kata Husodo, petugas medis akan mengambil sampel apus dari saluran pernapasan. Misalnya, hidung dan tenggorokan. Sampel ini kemudian dibawa diperiksa di bawah mikroskop untuk mendeteksi ada tidaknya DNA virus corona.
"Tes PCR menganalisis DNA atau RNA (materi genetik virus) yang terdapat dalam virus. Meski sampel hanya mengandung materi genetik dengan jumlah sedikit, pemeriksaan ini dapat melipatgandakan DNA atau RNA tersebut," ujarnya.
Husodo mengungkapkan, hasil dari sample swab Bapak Bupati Garut bersama 16 orang lainya saat meresmikan pengoperasian labolatorium PCR di salah satu ruangan yang ada di RSUD dr Slamet, dinyatakan negatif Covid-19.
Baca Juga: DPRD Sambut Baik Langkah Pemprov yang Lakukan Revisi Kepgub Soal Protokol Kesehatan di Pesantren
"Hasil sample Swab Bupati Garut bersama 16 orang lainya tadi pagi saat meresmikan pengoperasian labolatorium PCR, Alhamdulillah hari ini juga dengan menunggu selama 4 jam, telah dapat diketahui dengan hasil negatif Covid-19,” kata Husodo.