Perajin Tahu Tempe di Jabar Kembali Menjerit Karena Harga Kedelai yang Melejit Hingga Banyak yang Merugi

- 5 Oktober 2022, 16:00 WIB
Perajin tahu dan tempe di Jabar akan melakukan aksi mogok produksi mulai 28 Mei hingga 30 Mei 2021.
Perajin tahu dan tempe di Jabar akan melakukan aksi mogok produksi mulai 28 Mei hingga 30 Mei 2021. /Budi Satria/prfmnews.id

PRFMNEWS - Harga kedelai sebagai bahan baku pembuatan tahu dan tempe dikabarkan mengalami kenaikan hingga membuat perajin tahu dan tempe di Jawa Barat menjerit.

Ketua Paguyuban Tahu Tempe Jawa Barat Zamaludin menyampaikan, saat ini harga kedelai sudah mencapai Rp13.000 dari harga normal sekitar Rp9.000 - Rp10.000.

Zamaludin menyampaikan, pihaknya sudah bertemu dengan perwakilan dari pemerintah provinsi Jawa Barat.

Katanya akan ada subsidi terhadap harga kacang kedelai.

Baca Juga: Diskar PB Kota Bandung Imbau Warga Siaga Potensi Bencana

"Katanya sih mau diturunkan subsidi, tapi gak atau merata atau tidaknya," kata Zamaludin saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel Selasa, 4 Oktober 2022 kemarin.

Zamaludin berharap subsidi dari pemerintah ini bisa merata ke semua perajin tahun tempe baik anggota Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Kopti) maupun bukan anggota Kopti.

"Kejadian kemarin kan enggak merata subsidinya," paparnya.

Baca Juga: Tak Leha-leha, Luis Milla Tetap Rancang Strategi untuk Persib Meski Liga 1 Dihentikan Sementara

Untuk menstabilkan harga kedelai, Zamaludin berharap Bulog kembali menjuai kedelai harga bisa lebih terkontrol.

Akibat kenaikan harga kedelai ini, beberapa perajin tahu tempe di Jabar sudah ada yang menghentikan produksi.

Menurut Zamaludin, perajin tahu tempe yang tutup sementara dikarenakan sudah tak mampu menanggung kerugian.

Baca Juga: Presiden Minta TNI-Polri Bersinergi Sukseskan Agenda Nasional

"Sudah seminggu ini banyak dari kita yang merugi. Ruginya sampai 20 persen-an," ujarnya.

Untuk perajin yang masih memproduksi dikarenakan tak mau kehilangan pelanggan.

Oleh karenanya Zamaludin berharap ada tindakan nyata dari pemerintah terkait kondisi yang memberatkan ini.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah