"Aksi ini kami lakukan sebagai upaya memberikan pelayanan terhadap para pelajar saat angkutan umum mogok massal. Dengan demikian, para pelajar ini tetap bisa menuntut ilmu di sekolah dengan tenang dan juga karyawan pabrik bisa bekerja," ujarnya.
Edwin menambahkan, aksi tersebut bersifat tentatif sampai terbentuk kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Majalengka dengan Organda terkait tarif yang akan digunakan oleh angkot setelah kenaikan harga BBM.
Baca Juga: Persib Apresiasi Bobotoh yang Kembali Ramaikan GBLA
"Ini operasi kemanusiaan akan dilaksanakan hingga angkutan umum beroperasi kembali," pungkasnya. ***