Network
BANDUNG,(PRFM) - Section Head Communication Relations Pertamina Marketing Operation Region (MOR) III Jawa bagian barat Nerisa Pitrasari menegaskan jika pasokan gas elpisi subsidi di tengah pandemi corona ini tetap normal.
Menurut Nerisa, untuk gas elpiji subsidi setiap kota/kabupaten memiliki kuota tersendiri. Sehigga pihaknya hanya mengirimkan elpiji sesuai dengan kuota yang sudah ditetapkan tersebut.
"Untuk elpiji subsidi ini kan merupakan penugasan untuk pertamina seberapapun yang kami berikan kepada masyarakat itu harus kami laporkan dan akan diaudit oleh pemerintah. Jadi tidak ada pengurangan atau pembatasan suplai jadi untuk perkabupaten termasuk untuk kabupaten Bandung misalnya ketika kami sudah mendapatkan data kuota misalkan pasokan lebih dari 103 ribu tabung maka angka itu minimal akan kami penuhi," ucap Nerisa saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Rabu (25/3/2020).
Baca Juga: Petugas yang Berjaga di Jalak Harupat Belum Lihat Logistik dan Tenaga Medis untuk Tes Masif Covid-19
Bahkan menurut Nerisa, pihaknya bisa saja menambah pasokan elpiji subsidi jika memang ada permintaan pasar dan mendapat persetujuan dari pemerintah.
"Jika diperlukan pasti kami akan melihat kondisi pasar, jika diperlukan kami akan mendiskusikan dan meminta izin penambahan pasokan sesuai dengan kondisi di masing-masing kabupaten," tegasnya.
Ditegaskan Nerisa, gas elpiji subsidi yang 3kg ini atau yang akrab disebut gas melon ini diperuntukan keluarga pra sejahtera dan para pengusaha mikro.
Baca Juga: KSPI Sayangkan Masih Banyak Perusahaan yang Pekerjakan Buruh di Tengah Pandemi Corona
"Untuk yang memang memiliki kemampuan itu kami sudah menyediakan elpiji non subsidi baik itu tabung yang warna biru yang 12kg, maupun tabung pink yang kita sebut produknya bright gas itu ada yang 5,5kg dan 12kg," tegasnya.
