Network
PRFMNEWS - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pencetakan kartu atau sertifikat vaksin Covid-19.
Uu menyatakan, selain untuk melindungi data privasi, langkah ini diyakini bisa meminimalisir penyalahgunaan Nomor Induk Kependudukan (NIK).
"Sesuai dengan imbauan pemerintah pusat, masyarakat tidak usah mencetak kartu vaksin, karena data sudah ada di masing-masing handponenya," kata Uu, di UPTD Pengelolaan Prasarana Perhubungan Lalu Lintas Angkutan Sungai, Danau, dan Penyebrangan, Jalan Raya Cinunuk, Kabupaten Bandung hari ini, Jumat 13 Agustus 2021.
Baca Juga: Ramai Cetak Sertifikat Vaksin Berbentuk Kartu, Pakar Sarankan NIK dan Data Penting Lainnya Ditutup
Menurut Uu, saat ini semua data terkait vaksinasi sudah tersedia di HP masing-masing warga dan bisa dengan mudah diakses lewat aplikasi Peduli Lindungi.
Pada aplikasi yang dibuat pemerintah itu, warga bisa memperlihatkan sertifikat vaksin yang diperlukan sebagai syarat masuk ke berbagai tempat.
Uu menegaskan, sertifikat vaksin sudah disediakan pemerintah berupa lembaran kertas setelah selesai di vaksin.
Baca Juga: Pekan Kedua Agustus, Dosis Vaksin Moderna Mulai Didistribusikan untuk Masyarakat Umum
Kata dia, Lembaran tersebut sudah cukup bagi warga yang membutuhkan fisik sertifikat untuk berbagai kepentingan.
