Dedi Mulyadi Marah Besar, Ada Perusahaan Bakal Babat Hutan Bambu

- 12 Agustus 2021, 15:03 WIB
Dedi Mulyadi melihat langsung hutan bambu di kawasan Sukasari, Kabupaten Purwakarta yang dikabarkan bakal dibabat dan dijadikan sebagai kebun pisang
Dedi Mulyadi melihat langsung hutan bambu di kawasan Sukasari, Kabupaten Purwakarta yang dikabarkan bakal dibabat dan dijadikan sebagai kebun pisang /Tangkapan Layar YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel.

“Kemudian kan di daerah sana berdekatan dengan sentra industri Jatiluhur kemudian Karawang juga. Nah bambu ini sangat baik untuk mengatasi polusi udara,” katanya.

Selanjutnya Dedi pun beranjak dan menggelar pertemuan dengan sejumlah pihak yang mengaku telah mengantongi izin perhutanan sosial dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Dalam pertemuan itu Dedi secara tegas menolak hutan bambu menjadi kebun pisang. Ia pun langsung berkomunikasi dengan Menteri LHK untuk melakukan evaluasi dan mencabut izin perhutanan sosial tersebut.

“Kalau ngomongin hutan saya emosi. Hampir habis hutan di Jawa Barat ini. Berspekulasi orang sini bisa hidup dengan pisang, nyatanya masyarakat sini sejahtera dengan bambu. Kalau yang lain saya masih bisa toleran tapi kalau sudah bicara hutan dan lingkungan hidup saya tidak. Karena jarang orang yang mau memperjuangkan hutan,” ucap Dedi Mulyadi dengan berapi-api.

Baca Juga: Liga 1 2021 Segera Digelar, Ini Kata Gelandang MU

Sebagai solusi Dedi Mulyadi menyarankan agar rencana kebun pisang tersebut dihentikan.

Sebagai gantinya Dedi Mulyadi mengajak semua berdiskusi mengenai pembagian kawasan garapan.

Hal itu agar tidak ada masyarakat yang mempunyai garapan sangat luas atau sedikit, tapi semua rata dan adil.

Saat melakukan peninjauan lokasi Dedi Mulyadi bertemu dengan Abah Adim. Kakek tersebut memiliki izin garapan dari Perhutani seluas 10 hektare.

Namun tiba-tiba saat ia sakit ada orang yang menebang bambu seluas 2 hektare dengan dalih akan dimulai program perhutanan sosial penanaman pisang.

“Abah waktu itu sakit 1,5 bulan enggak keluar rumah. Tiba-tiba dikasih tahu bambu habis ditebang. Itu tidak ada yang izin atau bilang dulu ke Abah buat tebangnya,” ucap Abah Adim.

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x