Pengusaha Toko Ritel di Jabar Terpukul dengan PPKM, Ada Toko yang Omzetnya Turun Hingga 100 Persen

- 26 Juli 2021, 08:52 WIB
Ilustrasi toko ritel
Ilustrasi toko ritel /ARIF FIRMANSYAH

PRFMNEWS - Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Jawa Barat, Yudi Hartanto mengatakan, para pengusaha toko ritel di Jawa Barat pada umum mendukung Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dengan menutup toko atau menutup sebagian toko sesuai dengan aturan yang ada.

Meski begitu, Yudi menegaskan, hal ini sangat berat bagi pihaknya.

"Pada prinsipnya kita mendukung, cuma memang ya sangat parah kondisinya bagi kami," kata Yudi saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel Minggu, 25 Juli 2021 malam kemarin.

Baca Juga: Jadwal dan Link Streaming Bulutangkis Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020: Hari ini Ada 4 Pertandingan

 

Menurutnya, banyak perusahaan department store, khususnya yang berada di kawasan mal yang turun omzetnya hingga ada yang mencapai 100 persen pada bulan Juli.

PPKM Darurat yang diperpanjang dengan PPKM level 4 dimulai sejak 3 Juli 2021.

Oleh karena itu, beberapa toko ritel hanya sempat buka 2 hari saja di bulan Juli yakni pada tanggal 1 dan 2 Juli 2021.

"Selama bulan Juli ini mereka hanya mendapatkan omzet di tanggal 1 dan 2 saja," jelasnya.

Baca Juga: Ridwan Kamil Sebut 11 Daerah di Jabar Berlakukan PPKM Level 3, 16 Daerah Lainnya Tetap PPKM Level 4

Dengan adanya PPKM, kapasitas toko dan kapasitas kantor operasional harus dikurangi.

Kata Yudi, dengan adanya aturan ini membuat banyak perusahaan yang tak bisa mengcover operasional.

"Jadi banyak tagihan yang terlambat dan sebagainya akibat staf kantor dirumahkan 75 persen," sebutnya.

Baca Juga: PKL Cikapundung Barat Harap Penutupan Jalan di Kota Bandung Dimulai di Atas Jam 9 Malam

Selain itu dengan adanya pembatasan-pembatasan membuat distribusi barang pun terganggu.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x