Ridwan Kamil Angkat Bicara soal Kasus Ibu Hamil Meninggal Usai Diduga Ditolak di RSUD Ciereng Subang

7 Maret 2023, 21:15 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil /Humas Jabar


PRFMNEWS – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menanggapi kasus ibu hamil meninggal dunia usai diduga ditolak mendapat penanganan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciereng, Kabupaten Subang.

Ridwan Kamil mengaku sudah meminta Bupati Subang Ruhimat segera menegur dan mengevaluasi pengelolaan RSUD Ciereng terkait dugaan penolakan pasien ibu hamil hingga berujung meninggal dunia.

Menurut Ridwan Kamil jika dalam kondisi emergency seperti yang dialami Kurnaesih (39), ibu hamil asal Kampung Citombe, Buniara, Tanjungsiang, Subang ini seharusnya rumah sakit dapat melakukan penanganan sesegera mungkin.

Baca Juga: Ibu Hamil Subang Meninggal karena Ditolak RSUD, Netty Aher Minta Kemenkes Usut: Jangan Ditutupi!

"Saya sudah minta Pak Bupati untuk menegur dan mengevaluasi RSUD, karena jika sangat emergency (kedaruratan), urusan nyawa harus didahulukan apapun situasinya," kata Ridwan Kamil, dikutip prfmnews.id dari ANTARA, Selasa 7 Maret 2023.

Ridwan Kamil berharap Bupati Subang dapat segera menindaklanjuti kasus dugaan penolakan pasien ibu hamil tersebut dengan harapan peristiwa ini menjadi pembelajaran penting bagi semua pihak.

"Bupati Subang sudah mengumpulkan semua pihak, dan alasan Rumah Sakit Subang tidak bisa menangani karena ICU penuh," ujarnya.

Baca Juga: Mual dan Muntah Pada Ibu Hamil? Atasi dengan Rempah Ini, Kata dr Ema Surya Pertiwi

Sementara itu, Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Jabar Raden Vini Adiani Dewi telah meminta pengelola RSUD Ciereng Subang melakukan evaluasi atas kejadian yang menimpa Kurnaesih.

Ibu hamil asal Kampung Citombe tersebut, turut Vini, meninggal dunia setelah tidak bisa mendapat penanganan di rumah sakit tersebut.

Ia menyatakan pentingnya rujukan terencana untuk ibu hamil, dan setiap ada ibu hamil seluruh lintas sektor pelayanan kesehatan bersama masyarakat harus bekerja sama.

Baca Juga: Ibu Hamil di Masjid Al Jabbar Bikin Heboh Pengunjung, Tetiba Dijemput Mobil Ambulans

Penanganan ibu hamil, ungkapnya, tidak bisa hanya diselesaikan oleh tenaga kesehatan karena dalam proses kehamilan selama sembilan bulan, semua masyarakat bisa terlibat sehingga proses rujukan diharapkan menjadi rujukan terencana.

"Yang terjadi ini (kasus Kurnaesih, red.) adalah rujukan tidak terencana di mana pasien dalam kondisi sudah berat," terangnya.

Baca Juga: Sudah Terkenal Dimana-mana, Inilah Resep Herbal Agar Cepat Hamil Ala dr. Zaidul Akbar, Cukup 3 Bahan

Ia mengatakan pihak pelayanan kesehatan dan masyarakat harus melakukan evaluasi terhadap perencanaan penanganan ibu hamil, khususnya mengenai rujukan terencana.

"Sehingga harus dilakukan evaluasi pada semua pihak termasuk masyarakat, agar sama-sama membantu ketika ada warganya yang hamil. Karena setiap ibu hamil sebenarnya merupakan kasus berisiko," jelasnya.***

Editor: Rizky Perdana

Tags

Terkini

Terpopuler