Dalam Sepekan, Jabar Saber Hoaks Berantas Puluhan Hoax Terkait Gempa Cianjur

30 November 2022, 20:20 WIB
Ilustrasi hoax/pixabay /


PRFMNEWS - Tim Jabar Saber Hoaks (JSH) dalam sepekan terakhir menerima 59 aduan hoaks terkait Gempa Cianjur, dan 23 di antaranya telah diklarifikasi.

Informasi hoaks yang telah diklarifikasi itu pun sudah dipublikasikan melalui akun instagram @jabarsaberhoaks agar bisa dilihat oleh publik.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jabar Ika Mardiah menuturkan, dari segi jumlah, dalam sepekan muncul 23 hoaks itu terbilang banyak.

Baca Juga: Beredar di Tiktok, Video Air Laut Pangandaran Surut Usai Gempa Cianjur, Dipastikan HOAX

"Rata-rata dalam sebulan JSH menerima 40-an kasus hoaks yang diklarifikasi. Namun ketika gempa Cianjur, JSH menerima 23 kasus hoaks dalam sepekan sejak tanggal 21 November2022 sampai hari ini," kata Ika, Rabu 30 November 2022.

Dari puluhan hoaks yang dilaporkan, kasus didominasi terkait kejadian saat gempa Cianjur dan dampak dari bencana alam tersebut.

Salah satu contohnya adalah video detik-detik longsor gempa Cianjur, yang faktanya adalah video longsor di Palopo, Sulawesi Selatan pada 26 Juni 2020.

Baca Juga: Kata BMKG Soal Voice Note Sebut Akan Terjadi Pergeseran Lempeng di Waduk Cirata Purwakarta

Hoaks lainnya, laporan video pergerakan tanah setelah gempa di Cianjur yang menyeret rumah dan bangunan beredar di media sosial TikTok.

Video pergeseran tanah tersebut diklaim terjadi pasca gempa bumi tektonik mengguncang Kabupaten Cianjur bermagnitudo 5,6 pada 21 November 2022.

Tim JSH melakukan pengecekan, di antaranya mengutip dari Merdeka.com yang melakukan penelusuran menggunakan Google Image.

Baca Juga: Heboh Pergerakan Sesar Cimandiri dan Erupsi Gunung Gede, BMKG Tegaskan Itu Hoax!

Hasilnya, rekaman tersebut bukan diambil pascagempa bumi Cianjur, melainkan likuefaksi tanah di Kompleks Perumahan Petobo, Sulawesi Tengah akibat gempa Palu 2018 silam.

Video identik salah satunya diunggah akun YouTube KompasTV berjudul "Begini Citra Satelit Likuefaksi Tanah di Petobo" pada 6 Oktober 2018.

Dijelaskan usai gempa yang mengguncang Palu dan Donggala terjadi fenomena likuifaksi tanah di Kompleks Perumahan Petobo.

Baca Juga: Ridwan Kamil Ungkap Aplikasi Piso Dapur untuk Pendataan Bantuan Gempa Cianjur Diluncurkan Hari Ini

Video yang sama juga diunggah New York Post pada 8 Oktober 2018. Gambar satelit menunjukkan kota pesisir Palu dilanda likuefaksi tanah atau pencairan tanah efek pascagempa yang dapat terjadi di daerah yang tidak dibangun di atas batuan dasar yang kokoh.

Guncangan gempa bumi melemahkan dan mengendurkan tanah, mengakibatkan tanah longsor besar-besaran.

"Jadi kesimpulan rekaman pergerakan tanah yang menyeret rumah dan bangunan yang diklaim terjadi pasca gempa Cianjur adalah keliru. Faktanya, itu merupakan likuefaksi tanah pasca gempa Palu 2018 silam," ujarnya.

Menurut Ika, kebanyakan kasus hoaks itu false context , misleading content terkait gempa bumi Cianjur.

False Context adalah konten disajikan dengan narasi konteks yang salah dengan memuat video atau foto yang sudah pernah terjadi sebelumnya.

"Atau video yang terjadi di tempat lain, tapi diklaim sebagai kejadian saat gempa di Cianjur," ucapnya.

Hingga akhir November 2022, JSH telah mengklarifikasi 500 kasus hoaks yang kebanyakan berupa link-link palsu untuk undian berhadiah, bantuan sosial, link penipuan, akun palsu serta hoaks kesehatan.***

Editor: Rizky Perdana

Tags

Terkini

Terpopuler